Sabtu, 31 Desember 2011

Hello 2012

"tiga ..."

"dua.."

"satu..."

"nolllllllllllllllllll"

Hello?Hello?
what's going on?

"They said it new year.."

And then?

"Nothing.We just officially in 2012 now"

Pufffffff. What to celebrate?what?what?

******abaikan*********

Becanda saudara-saudara.Abaikan.TA dan beberapa hal lain merubah arah selera humor saya belakangan.

Hmm.So, Officially in 2012 right now.

Saya ga merayakan tahun baru, dari dulu. Saya tidak bisa dipaksa bikin resolusi cuma karena kebetulan satu angka dibelakang angka tahun bertambah, juga tidak mengerti kenapa kita mesti merayakan  matahari yang berhasil melengkapi orbitnya untuk kejuta tahun kalinya.Cuma susah sekali menghindar dari semua pernak-pernik tahun baru ini.Aroma tahun baru rasanya mengambang di udara, tidak mungkin tidak tercium.

Saya yakin banyak orang memiliki alasan untuk mengspesialkan tahun baru (ya, beberapa teman saya memberikan alasan yang tepat dan saya menghargainya).Tapi saya juga yakin kalau sebagian besar diantara kita hanya menikmati euforia bersenang-senang massal dimalam ini.Ah,sudahlah.Saya jadikan moment pengingat saja, bahwa saya tidak lagi muda.bahwa jatah usia saya semakin berkurang.Bahwa saya belum jadi apa-apa.

Saya bikin resolusi yang sederhana saja ya buat syarat biar bisa ngejawab kalo ditanya orang :

Resolusi real : Lulus, jalan-jalan ke Indonesia Timur, dapat beasiswa S2 atau mendapatkan pekerjaan di bidang yang saya cintai

Resolusi abstrak : jadi lebih baik dari tahun kemarin, memperbaiki selera humor saya yang makin sarkastik, human being, dan jadi pribadi yang lebih sederhana

Ada beberapa resolusi lain, tetapi tidak saya bagi disini.haha.

Anyway, saya serius, selamat tahun baru.(buat yang merayakan).Seenggaknya kalau kita tidak mau disebut merayakan hari dewa matahari, mari kita jadikan saja ini momentum untuk mengingat apa mimpi2 yang belum tercapai dan merevisi kembali visi misi hidup kita.

Jumat, 30 Desember 2011

Spasi

Dia menemukan spasi  yang terlalu lebar
lalu dia, asing

"ada apa?" tanyaku
"kenapa kita membuat spasi terlalu lebar?"tanyanya

"untuk membuat koreksi dan agar ada jeda saat orang membaca tulisan ini?"


"ah,terlalu asing,spasi itu
yang terlalu lebar dan meninggalkan sebuah ruang kosong yang terlalu luas
seolah ketika kita akan melanjutkan ke paragraf selanjutnya
kita akan terjatuh pada jarak itu
dan tak sanggup lagi mengeja kalimat selanjutnya",jelasnya

"persempitlah" katanya,lagi

"tapi semua orang butuh jeda,kau tahu?"

"tak perlu seluas itu"

aku menertawakannya pelan,

"sebegitu takutnya kau keluar jalur, sesaat?"

persetan kau
makanlah keteraturanmu dan semua aturanmu.
dan kita liat siapa yang mati membusuk duluan.

Debu

Ide tentang jarak jutaan tahun cahaya antara bumi dan benda lain entah apa disemesta ini tidak pernah benar-benar tercerna dengan baik diotak saya.Lalu, diantara skala satu sampai jutaan tahun cahaya itu ada 70 tahun umur manusia (dalam kasus nenek saya, 84 tahun).

Yang bisa saya bayangkan adalah sebutir debu yang sedang melayang diruangan puluhan meter persegi.Manusia. Yang sekarang sedang sibuk mencari cara memperbesar payudara,  merubah warna kulit, memilih sepatu yang matching dengan warna bajunya, dan mengupdate status di halaman fesbuk atau twitternya.:)

Kamis, 29 Desember 2011

Dragon Fruit!


My first time.Rasanya aneh, tawar, ga manis juga ga asam.teksturnya mirip jambu biji.Ga akan jadi buah favorit saya tampaknya, kecuali suatu nanti saat saya terserang penyakit aneh-aneh(ga amin).

Sabtu, 24 Desember 2011

Terlalu dekat

Beberapa hari yang lalu sebuah bayangan melintas dibenak, menetap beberapa saat.

Entah sudah pukul berapa dini hari , tapi mata tak mau juga berkompromi. Istirahat dengan baik adalah hak yang tak pernah mampu kuberikan pada diri sendiri. Dan akhirnya yang kulakukan hanyalah berjam-jam berbaring dengan mata terjaga di kegelapan kamar.Lalu bayangan itu melintas.Sebuah bayangan, tentang kematian.

Pikiran yang terjaga di fisik yang sedang beristirahat tidak baik. Pikiran mengelana tanpa batas dan kendali saat itu.Seperti ketika bayangan itu datang. Aku diam.Aku terdiam.Apa yang kupikirkan?

Sepi dan gelap duduk disebelahku.Mereka tak berbicara apa-apa, tak bertanya apa-apa.Hanya duduk diam disebelahku.Menatapku tanpa kedip. Aroma mereka terlalu pekat, aku tak bisa bernafas dan tak bisa melakukan apa-apa. Yang kurasa adalah rasa sesak membuncah, aku akan meledak dari dalam.Tapi ledakan itu tak kunjung datang.Aku hanya merasa sesak, tanpa akhir.

Yang kemudian muncul dibenakku, apakah ini rasanya mati?bagaimana rasanya di dalam kubur?
Sesepi apa?Segelap apa?Yang aku tahu berikutnya aku menangis terisak kencang.Entah bagaimana.Sebuah suara menegurku.

Aku bangun, menyalakan lampu lalu ke kamar mandi. Wudhu.
Ingatan tentang sensasi sesak yang terasa tadi masih pekat.Akhirnya aku menghabiskan malam dengan membaca hingga terlelap, dengan lampu menyala. Begitu bangun tidur, aku sudah lupa.

Baru saja, aku mendapat kabar kematian.Ayah dari seorang teman baik.Aku tak kenal orang tuanya, tapi aku berduka untuk dia yang ditinggalkan.Kabar kematian adalah kelabu.Dan saat ini, kelabu itu kembali mengingatkanku tentang bayangan kematian yang melintas beberapa hari lalu.Mengingatkanku tentang sensasi sesak tak berujung.Apa yang sesungguhnya mereka rasakan disana?

Bagaimana kalau besok itu Ayahku?Ibuku?Teman terbaikku?Orang yang tersayang?
Membayangkan semua orang-orang tersayang akan menjalani sepi itu suatu saat nanti memunculkan rasa melankolis yang kuat.Ketika puzzle ku harus hilang satu persatu.

Tapi bagaimana kalau itu aku?siapkah?
Ah, mungkin Tuhan yang sedang memberiku pukulan sayang agar aku bangun.

Dan sungguh kematian itu lebih dekat daripada urat nadi.

Bandung, 24 Desember 2011
Semoga Almarhum diterima disisi-Nya, semoga keluarga yang ditinggalkan dikuatkan.
Amin.




Jumat, 23 Desember 2011

Idea

"ideas is like our new baby born.nothing is more wonderful than our"

Ya.tidak ada yang lebih hebat daripada ide sendiri.Nah, seperti bayi juga, kalo sibayi tak kunjung lahir setelah sekian lama si orang tua langsung panik nyari konsultasi kemana-mana :)).


balancing of nature

Anyway tentang film Lord of The Ring, saya baru selesai menonton pilem ini (entah unuk kesekian kalinya ) . Mungkin berangkat dari kepuasan saya sama si pilem, jadi saya betah-betah saja nonton film ini berulang kali .Detail , visualisasi, emosi, semuanya dapat.Yang paling penting, meski banyak adegan-adegannya yang "terlalu dongeng" tapi ga alay.

Nah, setelah menonton ke berapa kali ini saya (akhirnya?) mendapatkan sisi nilai lain yang disampaikan film ini.yang selama ini ga saya lihat.

Coba saya pilih satu kata, hmm : Keseimbangan. (Keseimbangan naon yeuh neng?)

Saya tiba-tiba melihat ajaran dari pilem itu bahwa dunia ini sudah dari sananya dibangun dengan berbagai sisi yang harus dijaga tetap seimbang porsinya agar dunia ga kacau balau.Contohnya : golongan-golongan makluk hidup. Middle earth dalam cerita lotr ini punya banyak sekali jenis makluk hidup dari yang paling "good looking" sampai yang paling yeuh : golongan elf, hobbit, manusia, troll, terus ada saya lupa namanya pokoknya yang jahat-jahat gitu, ada lagi pohon hidup, bla-bla-bla (ga masuk diakal pastinya).Tiap golongan ini punya karakteristiknya masing-masing.

Mana golongan yang paling baik?*Dalam ceritanya sih golongan elf divisiualisasikan paling adorable*.Saya tidak setuju. Menurut saya mereka punya peran masing-masing. Elf dengan kebijaksanaannya, manusia dengan keberaniannya, hobbit dengan kerendah hatiannya, bahkan berbagai jenis makluk jahat itu ,menurut saya mereka juga punya peran dan fungsi dalam bumi, cuma saja saat itu mereka dikendalikan sauron, jadilah kemampuan mereka dimanfaatkan untuk hal jahat.

Kalo ada golongan yang menurut anda mesti dimusnahkan, sungguh itu sudah dapat dikategorikan perencanaan genosida.Ya, tiap golongan punya perang masing-masing buat menjaga keseimbangan dunia.

Yang kedua, menurut saya si pilem mencoba memberi tahu bahwa alam semesta ini sudah memiliki sistem dan cara kerjanya sendiri. Ada dua pilihan buat manusia. Pertama, manusia yang menyesuaikan diri dengan sistem dan cara kerja itu, sehingga alam semesta memberikan umpan balik yang baik pada manusia dan bertahan pada keseimbangan yang ada. Pilihan kedua, manusia hidup dengan kehendak dan cara kerjanya sendiri.Ya, kehidupan bakal tetap jalan, tetapi alam semesta akan memberikan umpan balik yang buruk dan mencari-cari keseimbangan baru. Ketika alam semesta tidak stabil, itu artinya petaka buat manusia.

Coba dengarkan lagi dialog-dialog si pohon hidup dan adegan-adegan lainnya, banyak sekali makna-makna tersirat yang disampaikan. Dan banyak adegan-adegan yang mendeskripsikan tentang hubungan manusia dengan alam semesta.

Apakah benar-benar film ini sehebat itu?. Mungkin ga. Saya sedikit kecewa ketika gandalf bangkit dari kematiannya (harusnya kan seneng). Bukan saya ga seneng pahlawannya kembali, tetapi penjelasannya terlalu singkat, malah jadi memaksakan dan bikin adegan penjelasannya terasa alay.Tapi tetap sih, film ini favorit saya.

Mari kita lihat apakah ketika nonton berikutnya saya dapat melihat sisi baru.

mine,my precious

Sebagai penikmat buku-buku fiksi dongeng saya sering berakhir dengan patah hati ketika akhirnya si buku di filmkan.Pertama visualisasi yang dikasih film tidak semenarik visualisasi yang muncul diimajinasi saya ketika membaca. Yah membuktikan kecanggihan teknologi animasi dan perfilman jaman sekarang belum bisa melebihi imajinasi manusia. Kedua banyak cerita yang harus dipotong.*sungguh, ketika bagian favorit anda tidak ditampilkan rasanya hampir mendekati seperti patah hati*. Ketiga, deskripsi emosi dan suasana ga akan sedetail seperti dibuku.Bayangkan ketika adegan-adegan heroic, romantis,dramatis yang muncul diimajinasi anda ketika membaca buku tiba-tiba berubah menjadi adegan alay yang terlalu dipaksakan di film.Tindakan kejam terhadap imajinasi pembaca.

Nah, tapi ada juga film yang diadaptasi dari buku fiksi yang tidak mengecewakan menurut. Well satu-satunya (menurut saya) : LORD OF THE RING *setuju?*

Kekecewaan-kekecewaan ini ternyata berdampak lebih lanjut pada saya,setelah terlalu sering dibuat patah hati saya bertekad untuk tidak lagi nonton film yang diadaptasi dari buku yang sudah pernah saya baca.Tekad yang tidak perlu memang.Saya toh juga tidak bisa bikin film.
Tapi seperti bisik-bisik menyebalkan gollum,

"mine.. my precious.."


Kalo dia bilang itu sama si cincin, saya membisikkan itu pada imajinasi saya.
satu-satunya tempat dimana saya benar-benar bebas berekspresi sesuka saya. Ketika imajinasi saya dibikin patah hati terus sama film yang tak pernah memenuhi ekspetasi. wajar-wajar saja si saya bersikap seperti itu . Yah saya mencukupkan diri dengan visualisasi di imajinasi saya saja. :P

Rabu, 21 Desember 2011

Perfectionism killing me

Image yang muncul dikepala saya tentang orang perfeksionis adalah orang yang freak, menyebalkan, dan tidak enak buat diajak kerja.


Karenanya dulu jika ditanya orang apakah saya orang yang perfeksionis, pasti si saya akan langsung buru-buru menjawab "enggak".

Dan lalu datang satu moment, saya pergi kesebuah toko untuk membeli kebutuhan bahan untuk membuat tugas, si saya cuma bisa diem ketika sadar saya menghabiskan waktu sejam lebih hanya untuk memilih warna,  
"Hallo miss perfectionis". 

Okeh, diakui, saya terkadang menjadi perfeksionis yang menyebalkan itu, dengan garis miring, kadang-kadang.Tidak untuk semua hal.Biasanya, ketika saya memiliki bayangan pasti tentang apa yang saya inginkan terhadap sesuatu, si saya bakal mau-mau saja menghabiskan waktu agar apa yang saya dapatkan sama persis dengan apa yang saya bayangkan, sedetail-detailnya.

Saya tidak perfeksionis pada semua hal, hanya pada hal-hal tertentu saja.Sekalinya muncul, biasanya  disaat yang tidak tepat dan sering tidak tepat sasaran. Seperti ketika udah mepet deadline dan saya masih saja sibuk sama hal-hal kecil sementara yang utamanya belum beres, atau ketika saya menghabiskan waktu begitu lama untuk melakukan hal kecil yang bahkan mungkin tidak akan diperhatikan orang.Nah, lebih sebal lagi ketika setelah waktu panjang itu ternyata hasilnya belum juga memuaskan.heuks.Dan, saya bisa mengabaikan hal lain yang lebih penting sampai saya bener-bener seneng.

See, that way perfectionism killing me.
 
Sebenarnya perfeksionis bukan hal yang buruk, walaupun mereka membuat tertekan orang-orang yang bekerja dengan mereka, tapi biasanya dibayar dengan hasil yang memuaskan. Biasanya hasil pekerjaan orang-orang perfeksionis itu mengagumkan.Masalahnya bagi saya adalah kemunculannya yang sering tidak pada waktunya dan tidak tepat.Yay me.

 

Senin, 19 Desember 2011

dance the code

Bagi sebagian anak elektro menulis pemprograman (ngoding, istilah kerennya) itu kayak ngeladenin adek kecil yang lagi nyebelin dan nakal-nakalnya. Ogah-ogahan, tapi tetep mesti diladenin.

Ditahun pertama, segolongan anak yang dari awal memang sudah menetapkan niat masuk elektro mengutuk-ngutuk sepanjang semester kenapa harus ada mata kuliah wajib dasar pemprograman yang sepaket lengkap dengan praktikumnya yang diluar jam normal plus dosen dan asisten-asisten yang killer.
 
Ada juga golongan yang ga sengaja terdampar di stei dan belum tahu mau masuk jurusan, dan akhirnya diujung-ujung tahun pertama memilih masuk elektro, dengan alasan   "ga mau ngoding lagi", which we'll realize later that it was really really really stupid reason,karena ternyata salah satu mata kuliah wajib buat anak elektro adalah "algoritma dan struktur data" mata kuliah informatika 4 sks, diajar oleh dosen-dosennya langsung, sepaket lengkap dengan praktikumnya yang diluar jam sks, plus tugas besar 2 kali sepanjang semester.

Diakhir semester kami dibagi atas 3 golongan, golongan yang lulus dengan nilai excellent, golongan yang lulus dengan nilai pas-pasan, dan golongan yang mengulang.

2 golongan yang disebutkan belakangan menjadi golongan yang merugi ditahun ke-3 dan seterusnya ketika akhirnya kami menyadari bahwa tugas kami ga lepas dari bahasa-bahasa planet itu sehingga prodi merasa begitu penting mewajibkan 4 sks itu buat kami.

Saya?
hehe.tenang saja, saya bukan golongan yang excellent tentu.Saya bikin rekor mengulang 3 kali.mhehe.
Yang cukup saya syukuri karena di kali ke-3 saya mengulang akhirnya saya jatuh cinta sama bahasa-bahasa.
Uhuy.
Nope.Maksudnya bukan saya jadi extra curious dan lalu pindah hobi jadi hobi mengoprak-aprik codingan.Tapi ketika akhirnya dikasih tugas yang membutuhkan sejenis bahasa pemprograman saya ga alergi lagi.

Sebenernya sih saya cukup tertarik dengan pemprograman.Tapi  memulainya itu lohhhh yang minta ampun.Apalagi kalo harus mulai belajar bahasa baru dari awal dan struktur datanya beda sama sekali.Mengubah perspective dan kebiasaan itu bukan hal gampang.

Dan ketika akhirnya saya memilih TA membuat aplikasi yang terkait pemprograman dan rekayasa perangkat lunak (yang ini mata kuliah informatika, mata kuliah pilihan, dan saya tidak lulus juga.i'am suck with class, really) dan dosen pembimbing saya setuju-setuju saja,saya cuma senyum-senyum dalam hati .Ahay, kalo si ibu ngeliat transkrip saya mungkin beliau bakal mikir-mikir lagi ngeijinin.

Lalu kenapa saya milih itu?
Karena saya punya bayangan tentang apa yang saya ingin bikin diakhir masa pendidikan saya dikampus gajah ini, dan dua bidang ilmu itu yang bisa memfasilitasi keinginan saya.
Yah, jangan tanyakan berapa lama waktu yang saya butuhkan buat engaged sama si TA.
*yeh,kayak sekarang udah engaged,hehe*

Tampaknya si adek kecil  itu mulai dewasa dan mulai berusaha menjadi teman menyenangkan untuk berbagi. :) 


ya,let's just dance the code~~

irritating conversation

Daftar "irritating conversation" versi Maul
  1. Cowok-cowok ngomongin penampilan
  2. Sekelompok (maha)siswa membanding-bandingkan jawaban ujian after ujian
  3. Cewek-cewek ngerumpiin kekurangan pacar masing-masing 
  4. Sekelompok orang yang ngotot masalah siapa yang paling berat dan paling banyak
  5. Orangtua-orang tua yang ngotot anak siapa yang lebih hebat
  6. Obrolan Mahasiswa (sok) aktivis (sok) asik (sok) sibuk sok uye
  7. Seseorang ngobrol dengan saya dengan gaya seolah dia sangat akrab dan sangat mengenal saya padahal sebenarnya sebaliknya.
Kalo terjebak berada dalam percakapan-percakapan itu si saya bakal mencari seribu satu cara buat kabur, sungguh saya itu pendengar yang buruk kalo arah percakapannya sudah seperti itu.
 

Jumat, 16 Desember 2011

tie-dyeing



 
 
Maaf sedikit narsis, cuma mau memamerkan tugas akhir kelas celup ikat saya.=))

Bahan dasarnya kaos (tapi lupa nanya penjualnya ini jenis kaos apa).
Pewarnanya dylon warna gold yellow dan pewarna iretsu warna merah marun.Warna akhirnya tidak sesuai yang diharapkan . Kedua warna yang saya gunakan sebenarnya adalah warna terang, tapi setelah dicelup dan dikeringkan, warna kainnya malah jadi dove. Kemungkinan sih karena pengaruh jenis kainnya.

Buat cetakan motif saya menggunakan ranting pohon, tapi sayang sekali motif tiedyenya kurang muncul, yang ini murni kesalahan saya.hehe.Saya menggulung si kain dalam satu gulungan , jadi terlalu tebal. Jadinya efek ikatan ga sampai kelapisan paling bawah, dan akibatnya motif ranting ga kecetak.heu.Motif yang tercetak cuma efek ikatan karet, itu juga cuma kelapisan luar.Corak yang muncul cuma corak serapan warna saja.
 
Yah tapi tidak mengecewakan juga kok. Hasil akhir setelah dijahit cukup memuaskan.hee.




Sabtu, 10 Desember 2011

Batas

Batas tipis antara keinginan dan kebutuhan itu,
sesederhana dia,
yang genggamannya membuatku sesak
tapi tiadanya membuatku tenggelam dalam kosong.

Aku rindu.

Minggu, 04 Desember 2011

Sabtu, 03 Desember 2011

swimming in rain

Saya suka sekali sensasi berenang saat hujan, sensasi saat melihat tetes2 air yang jatuh ke air dari bawah permukaan air. All blue.Sekalian nostalgia mandi hujan jaman baheula.Sedikit freak sih,tapi silahkan dicoba saja , dijamin menyenangkan.Asalkan masih dikolam renang , kalo disungai atau laut ya mikir-mikir lagi kalo mau berenang waktu hujan, saya sih ogah.:p

Tapi resiko sakit perut habis berenang tanggung sendiri ya, masuk angin booo'

Kamis, 01 Desember 2011

That simple?

"God, the women in these magazines... Some of them are actual brides, you know, they're not all models. All smiling... It's like the only thing in the world that matters is that they find the perfect shoes to match that dress. God, you know, I knew these girls, I went to school with them... It's funny. I used to feel sorry for them. They're simple girls. They just wanna find the guy and get married, you know? Live. I don't know, I think you're either born simple or you're born... me. I wanna be the person who gets happy over finding the perfect dress, I wanna be simple, 'cause no one holds a gun to the head of a simple girl."-christina yang (grey's anatomy)


Akro Demartitis

Saya ke dokter kulit lagi untuk kedua kalinya, karena obat dari pengobatan pertama saya sudah sembuh, tetapi penyakitnya belum hilang-hilang juga. Sipenyakit sempat sembuh sebentar, tapi akhirnya kembali lagi dengan gatal yang superrr menganggu.

Saya masih berobat ke rumah sakit yang sama, tetapi dokter yang berbeda. Yang kedua kali ini dokternya lebih tua. Si ibu cuma melihat sekilas efek yang dihasilkan gatal lalu langsung mendiagnosa nama penyakit saya itu yang benernya AkroDermatitis. Dan tanpa saya menyampaikan keluhan apa-apa si Ibu sudah dapat menyatakan semua keluhan saya tepat adanya.uwoooo.cem-cem peramal gitu, jagoan deh pokoknya.Saya dibikin spechless dengan kehebatan si ibu.

Dan yang tidak saya sangka sama sekali, ternyata asal muasal penyebab penyakit ini adalah Gigi!
Bingung kan?Saya sendiri merasa tidak punya keluhan apapun dengan gigi.

Nah kata Ibu yang keren ini, biasanya ada keluhan sama gigi yang mungkin tidak kita sadari, tapi tanda yang terasa adalah ngilu pada gigi saat makan makanan yang terlalu dingin/panas/manis. Dan setelah saya coba ingat-ingat biasanya memang gigi saya terasa ngilu sekali kalo makan makanan yang terlalu manis selain gusi saya memang gampang sekali berdarah saat sikat gigi.

Terakhir saya kedokter gigi adalah tingkat 1 ketika gigi geraham saya tumbuh sampai bikin demam tinggi.hehe.pantesan dah

Katanya penyakit ini memicu toksin dan mengirimkan getah kebagian-bagian ujung-ujung tubuh seperti jari, memunculkan efek seperti telur ikan dibawah kulit yang berisi getah tersebut. Kerja si toksin ini yang menimbulkan rasa gatal super dasyat itu. Setelah beberapa saat si getah pecah, lalu bikin kulit yang terkena efek menjadi super kering (dan rasanya sakit bikin males).Efek lain selain peradangan, adalah rasa gatal dibagian ujung payudara (yang selama ini saya anggap itu tanda-tanda akan datang bulan).

Lalu saya dikasih resep lagi sama Ibu dokter keren dan harganya jauhjauhjauh lebih murah.Saya semakin ngefans deh sama ibu ini,hehe.Si ibu cuma mengingatkan bahwa obatnya cuma meredakan sementara. saya harus memeriksakan gigi saya kalo pengen membasmi penyakit ini ke akarnya.

Yuk ah Ke dokter gigi

Selasa, 29 November 2011

Minggu, 27 November 2011

painter on fire

Salah satu dari sekian banyak alasan kenapa saya memilih untuk mengontrak rumah daripada kost adalah saya bisa mendekor dan kamar saya suka-suka.hehe.Sedikit mengeluarkan biaya lebih, tapi ya sebandinglah dengan kepuasannya dan membuat ruangan terasa lebih "personal".Dan bagian yang biasanya paling saya suka adalah mencat dinding kamar!
Diruangan sebelumnya saya menggunakan perpaduan biru muda dan biru tua, dikamar sekarang saya menggunakan perpaduan warna cream(warna asli kamarnya), merah muda, merah muda yang agak tua, dan abu-abu.Temanya masih sama dengan kamar yang sebelumnya, aksen kotak dan gambar pohon.





3 sisi dinding kamar saya cat warna merah muda dan menyisakan sedikit warna cream dipojokan dan disatu sisi dinding kamar.Berhubung saya ga punya skill memadai, saya butuh selamaman menyelesaikan bagian itu.hehe.pagi-paginya tulang remuk redam ga bisa bangun.Nah ini hasilnya



Besok sorenya saya menambahkan aksen gambar pohon dengan warna abu-abu.Dan karena yang ini pake cat minyak, ngelukisnya jadi ektra lama dan ekstra hati-hati.

 

Ini dia hasil akhirnya :


Ga begitu sesuai dengan ekspetasi awal saya sih, plus ada beberapa modifikasi buat menutupi beberapa bagian dinging yang kurang bagus.But at all cukup membanggakan sih =). Dan sekarang kamar saya berwarna merah muda cream dan abu-abu yang menyenangkan!

Sabtu, 26 November 2011

Tahun baru Islam?

Di sosial network teman-teman saya rame mengucapkan selamat tahun baru Islam, atau membuat sesuatu komentar yang intinya membuat hari ini (dalam kalender hijriyah) "spesial".

Yang mengganjal pikiran saya, memang ada tradisi merayakan tahun baru hijriyah atau menspesialkannya dalam ajaran Islam?Biar ga "terlihat" kalah bersaing sama budaya masehi?

ketika kebutuhan tak habis-habisnya

Rasanya cenat cenut ketika harus menginstall sebuah program yang membutuhkan space lumayan gede, tetapi ternyata space yang tersisa didrive ga mencukupi.Aplikasi-aplikasi yang ada rasanya ga ada yang bisa di uninstall.Mau diupgradepun udah mentok (Plus ga punya budget -__- ).Untungnya jaman sekarang semua aplikasi dengan segala fungsinya ada.File-file di drive D yang ga perlu disimpan dilaptop saya pindahkan ke harkdisk eksternal lalu space kosong yang tersedia saya pindahin ke drive C pake partition magic, Voila,masalah terselesaikan.

Masalahnya, cuma hitungan waktu saya akan menghadapi masalah yang sama kembali dan saat itu semua file dan semua aplikasi sama pentingnya untuk disimpan.Nah lo baru bingung.Beli laptop baru?Hehehe.Yah mari berdoa jikalau waktu itu tiba saya sudah bekerja dengan penghasilan membahagiakan.( Sekarang jangan ditanya, udah ga berani lagi minta apa-apa sama orang tua )

Lalu saya teringat jaman dahulu kala, masih menyimpan file di floopy. Komputer jadul dengan kapasitas cuma beberapa giga, lalu beranjak ke flash disk, tapi dengan harga yang masih gila-gilaan.Lalu sekarang menjadi hark disk eksternal dengan kapasitas foya-foya, dan harga yang semakin terjangkau.Tapi ternyata, ga cukup-cukup juga!waisyah.

Ada salah satu postingan dosen saya (pak Budi Rahardjo) yang judulnya Seputar (bisnis) mikroprosessor , tentang bagaimana para pencipta membuat sebuah fungsi ,menjadikannya sebagai kebutuhan konsumen, lalu menjual solusinya. Sama seperti itu kira-kira. Dan selama kita masih jadi konsumen, yaudah terima nasib aja,(terpaksa?)mengikuti trend yang diciptakan inovator-inovator super genius itu..hehe.Ngeri memang orang-orang yang jago teknik sekaligus jago marketing.

Mungkin, seengaknya kalau kita memang sudah ditakdirkan jadi konsumen seumur hidup, jadilah konsumen cerdas, cerdas memilih-milih mana yang benar-benar kita butuhkan atau sekedar "terlihat kita butuhkan".

Jadi konsumen seumur hidup?hmmm..

Senin, 21 November 2011

dan sepatuku tak kunjung kering

Satu hal yang tidak saya suka dari musim hujan adalah sepatu yang selalu basah setiap pulang kerumah dan mesti menunggu lebih dari satu hari buat kering lagi.Kalo sedang tidak beruntung, belum nyampe kampus aja sepatunya udah basah,grrrrr.Big No, pake sepatu basah.

Alternatifnya pake sepatu karet, tapi kalo kena hujan tetap bagian alasnya basah yang bikin ga nyaman, alternatif lainnya sendal.Beruntunglah, dosen kampus ini ga banyak yang cerewet soal pakaian dan sepatu selain dosen TPB dari fakultas science sana.huff.

Apa kalo tinggal di kota hujan kayak bandung mesti punya sepatu minimal tujuh pasang ya?hehe.

Rabu, 16 November 2011

Grassland Girl

 

i have those flash last night.
a girl sit down in a grassland
under the bright night sky full covered stars
nature rhythm, soft bitter wind, all her self.
but i have no idea what she was doin' there or whether she happy or not.
but since i know that scene she breath normally and alive,
i came to a decision that she's happy
ya, she just a girl who love tale even she already know it won't come true, thought?
she is a traveller who take a rest a while!
or may be she got lost in the way back home.oh maygod.somebody must bring her home!


hmmm.i'll found a story for her later.
or do you already have a story for her?:)


Senin, 14 November 2011

Menuliskan Tulisan

Ada salah satu materi pada pertemuan kuliah jurnalistik beberapa saat yang lalu yang menarik perhatian saya.Pada pertemuan tersebut, sang dosen mereview ingatan mahasiswanya tentang pelajaran sosiologi SMA terkait konteks kuliah yang dia ajarkan, tentang klasifikasi masyarakat berdasarkan budaya komunikasi.
 
Si dosen menjelaskan bahwa dalam cara berkomunikasi (terkait kepenulisan,konteks kuliah yang diajarkannya) masyarakat digolongkan menjadi 2 yaitu masyarakat lisan, dan masyarakat tulisan.
Yang tipe dengan ciri-ciri berikut digolongkan sebagai masyarakat lisan,
  • Berinteraksi dengan mulut, mata, dan hidung.lebih cenderung menyatakan pendapat dengan lisan
  • Kolektif, cenderung ramah, bergotong royong
  • Intuitif, emosional,tidak tahan kritik
  • Tokoh lebih penting daripada pokok (paternalistik)
Sementara yang tipe dengan ciri-ciri dibawah digolongkan sebagai masyarakat tulis,
  • Teks menjadi pusat. lebih cenderung menyatakan pendapat dengan tulisan
  • Cenderung individualis
  • Lebih objektif, klarifikasi pada sumber tekstual, dan lebih tahan kritik
  • Pokok lebih penting daripada tokoh (egaliter)
Dalam perkembangan zaman, masyarakat lisan membentuk satu tipe golongan lagi :tipe masyarakat lisan tingkat kedua.

Yang seperti apa?

Yaitu tipe masyarakat lisan yang mulai menggunakan teknologi dalam berkomunikasi.Pada masyarakat inilah fesbuk dan teman-temannya tumbuh dan berkembang biak dengan cepat.Fitur-fitur di social network untuk memberikan komen-komen pendek dan membentuk forum-forum perbincangan sangat mendukung budaya seperti ini. Tidak bisa dimasukkan pada masyarakat tulis karena meskipun berkomunikasi dengan tulisan, karena tulisannya lebih tepat disebut sebagai "bahasa lisan yang dituliskan".

Terdengar familiar?

Sang dosen lalu mengajak kami menganalisa tipe masyarakat di Indonesia.Ga perlu pakai analisa mendalam buat jawabannya.Selanjutnya secara tak langsung, si Bapak mengajukan pertanyaan berikut:
"Apakah ada tipe masyarakat yang dianggap lebih baik daripada tipe lainnya?"
(Nah lo,Bingung mau jawab apa)

Satu pandangan singkat melintas dalam pikiran saya.

Kalo buat saya, meskipun Indonesia "kurang" dalam beberapa bidang, dibanding masyarakat-masyarakat dengan budaya menulis, tapi memang dapat dijadikan parameter untuk menyebut kita tidak lebih baik daripada mereka?Waduh, saya ga rela deh kalo ada yang menganggap masyarakat Indonesia dianggap lebih buruk daripada bangsa lain.Karena meskipun saya golongan orang yang mengacu pada peradaban barat sana dalam banyak hal, saya cinta Indonesia secinta-cintanya.Tapi memang, ada beberapa "kebiasaan kurang bagus yang kemudian menjadi budaya" dan itu bukan hal bagus dan harus diubah jika ingin jadi lebih baik.

Si bapak tidak meminta mahasiswanya menyatakan pendapat mereka secara gamblang, tapi saya pikir secara implisit si bapak mengajak mahasiswanya untuk belajar mengkritisi kelebihan dan kekurangan budaya sendiri dan mengambil sikap terkait pendapat mereka sendiri. Semacam PR yang tidak akan pernah dinilai selain oleh diri sendiri.

Tujuan sederhana si dosen untuk diskusi ini sebenarnya hanya untuk megembangkan budaya dan keinginan untuk menulis dikalangan mahasiswanya.Cita-cita idealnya, mengubah kebudayaan masyarakat ini menuju budaya tulis dibanding sekedar lisan, tapi dengan tetap mempertahankan nilai-nilai bagus kebudayaan masyarakat lisan.Juga mengajak untuk lebih berfikir dinamis, berpikiran terbuka dan tidak mengkotak-kotakkan segala sesuatu.Beliau memulainya dengan berbagi pandangan dengan mahasiswanya.

Dan karena saya berada dalam satu koridor yang sama dengan si Bapak, saya mencoba untuk menyampaikan kembali idenya dalam tulisan dengan kalimat yang berbeda.Selain untuk mengingatkan diri saya sendiri saja.

Sabtu, 12 November 2011

mensetting ulang blog lama

ya akhirnya saya resmi mengaktifkan kembali akun blogspot saya.
sebenernya cuma mengubah settingan saja sih, jadi semua postingan saya dimultiply ke import ke blogger.dan merenovasi tampilan akun blogspot saya yang dari awal dibikin ga pernah diganti.hehe.jadi kalo yang ga punya akun multiply dan pengen ngerocokin saya bisa langsung ke tkp.

tetapi saya masih belum menemukan cara mengimport tulisan lama ke blogger.ada yang tau?

Jumat, 11 November 2011

:)



"Tuhan pasti Indah,
bulannya aja cantik !:)"


*purnama dan langit bandung sedang cerah,hehe

Kamis, 10 November 2011

ganesha lelah bersila

sepertinya ganesha lelah bersila

berdiri lalu menutup buku yang sedari tadi didudukinya

tasbih dan kapaknya ditinggal disebelah bukunya

hendak kemana?

jengah ,tampaknya


mahasiswa-mahasiswanya tenggelam dalam euforia

sibuk mengurusi buka pesta dan cinta

ada juga segelintir yang sibuk jadi panitia acara

yang lainnya sibuk main dota.

sebagian tenggelam dalam retorika tak bermakna

ada juga yang mau nyoba ngurusin negara,

tapi kuliah tepat waktu aja ga pernah bisa


atau mungkin memang ganesha cuma lelah bersila

kesemutan, udah bersila dari 1920

sejak indonesia belum lagi merdeka

jadi dia jalan-jalan sebentar biar lega


atau mungkin dia lagi protes, biar lebih diperhatikan?

karena sekarang dia cuma dicari untuk laporan praktikum, tugas kuliah, TA, ijazah, dan medali kelulusan

sesekali untuk proposal dan merchandise kegiatan.

ganesha oh ganesha.

kembalilah bersila


bandung, 8 November 2011

this skrip(shit) and thought about a fat elephant in a bronze medal started to kill me


Jumat, 04 November 2011

stitch dye-ing

Saya belajar teknik baru membuat pola pada kain d ikelas krira, namanya stitch dye.Masih main celup-celupan kayak tie-dye, tapi ga langsung diiket kayak tie dye. Kainnya dijahit terlebih dahulu membentuk pola yang ingin kita bentuk dengan benang yang rada tebel.Setelah dijahit, benangnya ditarik hingga kainnya mengkerut maksimal lalu kedua ujung benang diiket dan setelah itu baru dicelup. Setelah dicelup, ikatan-ikatan dan semua benang dilepas. Jika ngiket dan jahitannya bener, maka garis jahitan tidak akan terkena pewarna sehingga membentuk pola tertentu. saya mencobanya dua kali, yang pertama gagal,hehe.dan yang kedua saya menjahit pola kupu-kupu dikain,dan hasilnya lumayan deh :p


 
tadaaa

Lalu diajarin metode lain untuk menghasilkan corak tertentu, jadi kainnya dibentuk pleats terlebih dahulu, lalu baru dijahit. Saya menjahit kain searah dengan lipatan pleatsnya, dan beginilah hasil polanya :


Lebar lipatan pada pleats, dan pola jahitan seperti jarak benang dan arah menjahit akan menentukan pola yang terbentuk.Jadi beda jahitan hasil polanya juga akan berbeda.Nanti kalo ada waktu eksplor-eksplor lagi deh. :D

es-te wanna be :p

and yet, this october not mine.wisudaan sekarang saya masih jadi tukang foto sahaja.
but that's ok.next kloter, insya allah!:p

*btw ada mitos katanya kalo pake toga sebelum wisuda bisi telat lulusnya.
semoga cuma mitos deh.hehe*

Senin, 31 Oktober 2011

welcome monsoons

Musim hujan datang lagi.
Dan itu berarti adalah sepatu yang selalu basah setiap hari, celana yang selalu kotor setiap sampai kerumah, teras berlumpur, dan baju-baju yang apek karena lembab terlalu lama, dan terjebak ditempat-tempat tak terduga saat hujan sedang berlaku tak ramah.

Whatever,you're beautiful,and  there's no way to hate you.
just don't let any illness attach me and i'll love you soooo.
please be nice, hokay?
welcome monsoons!



Sabtu, 29 Oktober 2011

where are they?

"Dreams feel real while we're in them. It's only when we wake up that we realize something was actually strange."
-inception

Dimana pikiran dan jiwa kita berada saat kita tidur?

I've through a really weird sleep last night.
Dan yeah, saya mengalami malam yang sangat-sangat aneh. Saya merasa seperti ada yang bertarung menguasai kesadaran saya.Saya cukup sadar untuk menyadari setiap kejadian yang terjadi disekeliling, tetapi saya tidak bisa mengendalikan pikiran, saya melakukan beberapa tindakan tapi saya merasa bukan saya yang mengendalikan semua itu. Seolah saya hanya menjadi penonton dari apa yang saya lakukan semalaman.Rasanya seperti seseorang memainkan saklar pikiran saya, on off, terus begitu sampai pagi.Ketika saya bangun saya butuh waktu lama untuk mendapatkan kendali penuh terhadap kesadaran saya.

dan begitu saya sudah sadar sepenuhnya, hal yang muncul dikepala saya adalah,
dimana tubuh dan jiwa saya sebenarnya saat itu?
Ketika saya menyadari sepenuhnya keberadaan saya secara fisik, tetapi saya tidak bisa mengendalikan tubuh fisik saya.dimana saya sebenarnya saat itu?


Berawal dari ketika saya tertidur sekitar Jam 7. Kecapekan habis muter-muter seharian.Jam 8,telfon saya berdering, seorang temen yang berencana numpang tidur dirumah dan nanyain saya udah dirumah apa belum. Lalu saya pindah tidur kekamar dina.Sekitar jam 8-an temen saya datang, Saya sadar sang teman dateng,tapi entah kenapa tidak bisa bangun.Dinna yang membukakan pintu. Saya mendengarkan percakapan-percakapan diluar, saya berusaha untuk bangun tapi tetap tidak bisa bangun.Begitu udah sepi saya ketiduran lagi, saya bermimpi sesuatu.Entah jam berapa tengah malam, telfon saya berdering lagi.Saya mengangkat telfon tanpa melihat siapa penelfonnya.

"ya?"
"lagi ngapain ul?"
"tidur"
"dimana?"
"rumahlah?"
"kesini dong, kita lagi dibandung nih"
"eh?,sopo ki?"
"jono ki"
"ah boong"
"beneran, kesini dong,kita lagi makan di balubur nih"
"ah,udah tidur,besok pagi aja kalo mau ketemuan"
"besok udah pulang"
"ya udah ga usah ketemuan"
"yo wis"

Jono siapa sih?
Seriously, selama percakapan itu saya benar-benar berusaha mengingat-ingat jono siapa,pikiran saya diawang-awang, tapi saya tetap meladeni percakapan itu.Saya sadar kalau itu nyata tapi ga bisa mengingat apa-apa.Liat jam di HP,jam 12 .ngeliat beberapa pesan masuk ke handpone,

"maul, aku masuk rumah sakit"

"maul, jono sm somad lagi dibandung, kesini dong,kita lagi makan nih dibalubur"

"bangunin pagi ya.."

Saya membaca siapa aja yang ngirim sms, tapi tidak bisa mengingat siapa mereka.
siapa yang masuk rumah sakit sih?
siapa yang minta bangunin?
siapa yang lagi dibandung?
trus kenapa bilang ke gue?kenapa harus gue?

Lalu saya tidur lagi,
tiba-tiba saya berada disuatu tempat bersama seorang yang saya udah lama ga ketemu dan saya kangenin belakangan.Tapi dia teriak-teriak marahin saya.
Saya marah balik, bingung kenapa dia marahin saya.
Lalu tiba-tiba inget, loh bukannya gue lagi tidur ya?
Saya kebangun lagi. Dan begitu bangun yang saya inget adalah,
eh jam berapa nih?
tadi yang minta bangunin pagi siapa sih?
Jam 3.oh belum pagi.
lalu saya tidur lagi. Beberapa kali begitu sampe jam 5. Tidur, mimpi, kebangun, ngecek hp udah jam berapa tanpa bener-bener inget siapa yang minta dibangunin pagi. Dan akhirnya baru bener-bener bangun jam 5, setelah akhirnya kena air wudhu. Feel so strange.

Dimana jiwa dan pikiran saya saat itu?


Sabtu, 22 Oktober 2011

eksim oh eksim

Dan akhirnya saya ke dokter spesialis kulit (lagi) setelah lebih 7 tahun, dan sialnya, untuk penyakit lama yang tiba-tiba kambuh lagi.

Ihwal si penyakit ini pertama kali muncul seingat saya ketika menggunakan sabun colek merk-entah-apa selama beberapa waktu buat mencuci piring.Saya kelas 2 smp waktu itu.
Beberapa saat kemudian kulit jari telunjuk saya mulai meradang.Seperti ada gelembung-gelembung cairan dibawah lapisan kulit yang lalu meletus. Lapisan yang meletus ini biasanya nanti akan mengering dan mengalami penebalan, gatal sekali, dan seringnya saya ga tahan buat menggaruk.Akibatnya, mengelupas dan biasanya berdarah, yang ini bikin rasa sakitnya berlipat ganda.

Saya kedokter setelah si penyakit tidak ada tanda-tanda membaik dan malah menyebar keseluruh jari-jari tangan kanan saya, tetapi karena pengobatannya terputus-putus (mahal boooo obatnya, bikin miskin), dan karena saya masih sering megang deterjen dan sabun-sabun berat, si penyakit baru benar-benar sembuh setelah satu tahun.
Selain ke dokter, kadang-kadang saya juga minum jamu cuci darah yang pahitnya naujubillah, Cukup membantu, tetapi kalau saya berhenti mengkonsumsi jamunya, si penyakit berkembang lagi. Dan setelah si penyakit sembuh si ibu membebastugaskan saya dari semua pekerjaan rumah yang mengharuskan memegang deterjen dan sejenisnya.hehe.:P

Dan saya mulai bersentuhan dengan deterjen lagi ketika kuliah, secara saya anak kost-an yang ga punya biaya buat bayar pembantu.Awalnya cuma buat nyuci piring,tetapi saya hati-hati nyari sabun yang kira-kira aman.Buat nyuci baju biasanya saya kasihin ke laundry.Tapi akhirnya setelah berkali-kali dibikin sebel sama laundry gara-gara baju sering ga bersih, sering rusak, dan kadang hilang, akhirnya saya milih nyuci baju sendiri.Dan syukurnya, tidak ada tanda-tanda si penyakit muncul kembali. Karena ngira si penyakit udah sembuh total, saya ga begitu hati-hati lagi kalo milih sabun.Kira-kira 2 bulan yang lalu, ketika saya main ke kampus tetangga, saya nyuci tangan pake sabun colek.Dan tadaaaa, di jari tangan saya muncul lagi gelembung-gelembung aneh itu.Dan saya kedokter sebelum di penyakit jalan-jalan kebagian kulit saya yang lain.

Kata mbak dokter cantik, penyakit saya itu, namanya eksim, sejenis alergi kulit.Penyebab dari eksim sebenarnya belum diketahui dengan pasti, namun beberapa ahli mencurigai eksim berhubungan dengan aktifitas daya pertahanan tubuh (imun) yang berlebihan. Hal ini menyebabkan tubuh mengalami reaksi berlebihan terhadap bakteri atau iritan yang sebenarnya tidak berbahaya pada kulit.Beberapa material yang dapat memperburuk eksim adalah pasir, debu, deterjen, sabun, busa sabun, parfum, stres, gangguan emosi, klorin, serta penggarukan dan penggosokan. Suhu lingkungan yang ekstrem, seperti cuaca dingin dengan kelembaban yang rendah dan udara kering, juga memperburuk penyakit ini.Pada beberapa kasus, alergi terhadap makanan juga memengaruhi eksim. Contohnya makanan seperti susu sapi, ikan, telur, jeruk, kacang, dan gandum. Eksim banyak ditemukan pada keluarga dengan riwayat penyakit alergi atau asma.(kata mbah wikipedia sih)

Diagnosa untuk saya kemungkinan karena kontak dengan bahan kimia yang dikandung si sabun colek, selain juga riwayat keturunan (Penyakit turunan dari si ayah kayaknya, karena hampir semua anggota keluarga saya punya masalah dengan kulit kecuali ibu).

kata mbah wikipedia lagi,
Eksim ringan tidak memerlukan pengobatan, tetapi hidrasi kulit harus dijaga supaya tidak terlalu kering. Di antaranya dengan menggunakan krim hidrokortison pada area kulit yang terinfeksi beberapa kali dalam sehari. Untuk penderita eksim akut, dapat menggunakan krim steroid atau obat antihistamin untuk mencegah atau mengontrol rasa gatal. Beberapa pengobatan lain untuk mengatasi eksim meliputi kompres dingin, antibiotik, kortikosteroid, dan fototerapi

Buat saya, kemarin diresepin mbah dokter cantik ezerra cream buat moisturize, dua obat minum yang saya tidak tahu jenisnya apa (katanya buat mengurangi peradangan dan menghilangkan rasa gatal), sama satu salep racik buat mencegah peradangan.Harganya bikin saya nangis.:(.
Tetapi daripada daripada ya sudahlah.
Selain itu sama si dokter dilarang bersentuhan dengan sabun-sabun berat, deterjen, dan antiseptik.Jadi sekarang kalo mau nyuci piring atau nyuci baju saya make sarung tangan plastik. Repot deh pokoknya.
Tetapi demi si penyakit cepat sembuh saya lakukan deh.

Memang mencegah itu lebih baik daripada mengobati sodara-sodara.

through my glasses

time

bulan kesebelas, hujan menderas

Sayup, berbisik halus

"sebentar lagi aku sampai.. sayang.."

--Kau tahu?aku tak terlalu suka padanya

Karena udara terlalu lembab,bahkan sekedar untuk menarik nafas

ketika basa-basi membasi

dan kita akhirnya sama-sama memilih untuk diam

--Aku pikir aku takut padanya

pada bulan sebelas,ketika hujan menderas

dan waktu terasa menua

lalu memaksa kita berpikir lebih keras

"mimpi apa yang belum tertuntaskan?"

Ketika akhirnya bulan kesebelas datang lagi ,seketika

dan kita ternyata masih berdiri ditempat yang sama

pada bulan yang sama

hanya tahun yang berbeda

"sebentar lagi sampai..sayang.."'

Rabu, 19 Oktober 2011

--

you know the place beetween sleep and awake?
the place you still can remember dreaming.
that's where i'll always love you.
that's where i'll be waiting

-PeterPan

Senin, 10 Oktober 2011

engineer(s) on track












A really fun saturday with my college's friends hiked burangrang, a little mountain at north bandung near tangkuban,2064 mdpl.my first time reach top of this mountain and also first time to me to hiked with my college's friends.bitter night and pretty could,but still,fun!thanks guys!:D


Minggu, 02 Oktober 2011

Pindah rumah (lagi)

Dan akhirnya setelah setahun tinggal di rumah dicisitu lama gang II nomor 89 yang super mungil, saya pindah rumah kontrakan.Ga jauh-jauh sih, cuma pindah satu gang saja, ke gang III no 68.Dan yang sekarang rumahnya rada gedean, masih dua kamar (masih dengan partner yang sama), ada ruang tamu dan dapur yang cukup luas dan kamar mandi yang luasssss buanget.Dan ada teras gede sehingga ga susah lagi kalo mau nyimpen motor.Harganya lebih mahal, tapi sebanding sama kenyamanannya.Plus lingkungannya ga serame di gang II, lebih nyaman lah kalo buat yang suka mengautis kayak saya dan dincheu.

Ritual pindah rumah menyenangkan buat saya.Bagian paling saya suka adalah ketika menata ulang rumah,  saya bisa ga tidur  semalaman sampe saya benar-benar yakin semua benda berada dalam posisi yang enak dilihat. Yang ini jelas karena pengaruh kebiasaan di rumah orang tua, yang dalam setahun bisa sampe berkali-kali ditata ulang sama si ibu.

Hal lain yang menyenangkan dari pindahan adalah waktu bongkar-bongkar dan waktu packing barang-barang karena bakal menemukan banyak barang yang saya pikir hilang atau barang-barang yang terlupakan karena disimpan entah dimana.

Ada nemuin beberapa buku agenda waktu SMA dan tahun pertama kuliah yang asli bikin saya ketawa ngakak malu bacanya, diisi dengan tulisan-tulisan penuh motivasi dan curhat-curhatan alay lebay ala remaja labil.masa lalu oh masa lalu.*can't i erase that part?*hahaha.Ngeliat lagi album foto-foto SMA dan beberapa tulisan-tulisan lama. Beberapa kado dari teman yang saya simpan karena ga tau mesti ditarok dimana, dan baju-baju favorit yang udah ga dipake lagi.

Yang bikin sedih dari pindahan sekarang adalah membayangkan hasil karya seni terbesar saya, (literally) si lukisan dinding dikamar pasti bakal dicat ulang sama penghuni yang baru.Ya sudah, nanti dikamar baru saya nge-cat lagi deh.Tapi empu rumah yang sekarang rada galak kalo soal kebersihan rumahnya,jadi belum tau boleh "dihias" ato ga rumahnya.(tapi kayaknya kalo ga boleh, kamar bakal tetap saya cat sembunyi-sembunyi,hehe).

Semoga ini jadi rumah terakhir yang saya huni dibandung dengan status mahasiswa.amin deh yaa

my first tie-dye


Iseng ngambil kuliah celup ikat dijurusan kriya buat kuliah pilihan
Ini tugas pertamanya yang saya bikin,tidak terlalu mengecewakan kok.Yay! :D

blowing my day

Sabtu, 01 Oktober 2011

nyamnyamnyam


Have got this pict from http://gal.patheticcockroach.com/humor/work/Project-Management.
may i be the programmer one,who ruin all perfect despription.hahaha

Rabu, 28 September 2011

Kapan Lulus?

Tiba-tiba sekarang semua orang disekeliling saya punya pertanyaan favorit untuk saya
:  "kapan lulus??"
Mudik lebaran pulang rumah, "kapan lulus?"
Reuni SMA, "kapan lulus?"
Ketemu teman satu perjuangan waktu tahun pertama, "kapan lulus?"
Kumpul keluarga besar, "kapan lulus?"Bahkan kenalan sama orang baru pun, pertanyaan keduanya adalah "kapan lulus?", setelah pertanyaan pertama "kuliah tingkat berapa?"

Dan saya selalu dengan jawaban klasik, "pada waktu yang tepat". Hehe.
Doakan saja deh.Ini masih dalam perjuangan .:D


"Lalu kapan saya akan di wisuda ?
adik kelas sudah lebih dulu.
Hati cemas merasa masih begini,
teman baik sudah di D.O.

Orang tua di desa menunggu,
calon istri gelisah menanti.
Orang desa sudah banyak yang menunggu,
Aku jadi kepala desa.

Tolong diri ku,
koboi kampus yang banyak kasus.
Hati ku cemas,
gelisah sepanjang waktu-waktu ku.

Kalau bisa bantulah aku,
ingin jadi apa adanya.
bagaimana begitu saja,
nanti kayak bapa di bali." 

Koboi Kampus -The panas Dalam


*sedih gara-gara lagi marak status tentang sidang dan kelulusan dan liat foto-foto beberapa orang teman ditempat kerjanya yang baru diluar sana, hehe.
selamat deh buat semua teman-teman yang wisuda kloter oktober !:D

Dongeng dari Jendela Kereta

Menonton pemandangan dari jendela kereta seperti menonton film animasi singkat tanpa suara, seperti film bisu. Ceritanya berganti-ganti dengan cepat, tiap scene hanya bisa dinikmati beberapa detik, kecuali waktu kereta berhenti cukup lama ketika menunggu kereta lain lewat atau saat berhenti di stasiun.Dan aku menyenangi pemandangan itu, tapi hanya untuk ku tonton dari jendela kereta.


“Darimana nak?”

Satu pertanyaan terlontar dari ibu paruh baya dibangku depan.Dia menggunakan rok dengan panjang beberapa cm dibawah lutut, kemeja lengan pendek dengan warna senada. Rambutnya disanggul rendah.

“Bandung bu..”

“oh..”,si Ibu membalas dengan reponse singkat.


Aku membalas response ibu itu dengan senyum ringkas,  maaf, saya tak terbiasa mengobrol dengan orang asing. Aku kembali melempar pandangan keluar jendela.

Sebuah pemandangan dipampangkan,

Sekumpulan Ibu-ibu menyuci dikali, airnya kecoklatan. Mengingatkan pada kopi hitam yang diaduk dengan creamer, tapi mesti aromanya tak sama.

Selang beberapa detik lalu berganti adegan,

Melewati pemukiman dengan rumah-rumah identik berdempetan satu sama lain.: genteng-genteng berjamur dan melapuk. Halaman belakangnya menghadap ke rel kereta, kamar mandi tanpa atap dan jemuran pakaian.Antara halaman belakang rumah yang sempit dan rel kereta dipisahkan oleh kali kehitaman dengan sampah mengapung dipermukaan, menumpuk dibeberapa tempat, menimbulkan busa-busa  kekuningan disekitarnya.

Lalu berganti lagi,

Anak-anak kecil bermain, bertelanjang kaki bermain bola dilapangan luas yang rumputnya tumbuh tak beraturan, atau mengejar layangan putus bersama-sama, saling meneriaki satu sama lain bertarung untuk lebih dahulu mendapatkan layangan.

Mereka yang hidupnya dipinggir rel kereta, beberapa kali sehari mendengar suara kereta meraung-raung.Dilahirkan dan dibesarkan ditempat yang sama, suara kereta yang meraung-raung menjadi makanan sehari-hari. Realita yang mewujud dongeng bagiku. Yang hanya menontonnya dari jendela kereta saat sesekali aku harus menggunakan kereta untuk keluar kota, tanpa pernah benar-benar bersentuhan. Terkadang dongeng itu disempilkan dalam artikel-artikel singkat dikoran atau ditayangkan beberapa menit ditelevisi. Kadang-kadang dipamerkan di foto-foto dalam pameran sosial, atau di publikasi kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan segelintir orang.Disaat-saat senggang kujadikan bahan perbincangan dengan teman-temanku,  saling menyatakan simpati,  lalu hilang terlupakan saat kembali tenggelam dalam rutinitas.

Terkadang ceritanya menjemu, berjam-jam melewati hutan karet dan sawah.Adegan ini bisa dilewatkan dengan tidur.

Terkadang lagi, adegan sinetron yang mewujud realita.

Seperti sebuah momen mempertontonkan pasangan muda-mudi usia nanggung diatas motor tua, bercengkrama menunggu kereta lewat dipersimpangan.Lelaki berkata sesuatu, gadis tersenyum malu-malu lalu mencubit pinggang lelakinya. Si pria pura-pura kesakitan tapi raut muka kesenangan.

Tapi aku tidak pernah menonton semua pemandangan ini dari kereta ekonomi, ini pertama kalinya.

Kereta ekonomi dan stasiunnya sama dongengnya dengan perumahan pinggir rel kereta untukku.Apa yang hanya kutonton dari layar kaca dan kubaca dari artikel singkat di koran.Bahan perbincangan diantara teman-teman terkadang. Dan hanya sebatas menjadi perbincangan,tak lebih.Berita-berita kejahatan, atau kecelakaan membuatku untuk tak tertarik untuk masuk terlibat kedalam dongeng itu.

Kemudian seorang teman menantangku,

"Halah, Lo selalu aja pake jasa agen wisata tiap kali mau jalan.Lo tinggal datang dengan barang-barang lo, duduk manis, dan semuanya udah disediain.Nyampe ditempat foto-foto,trus udah balik Apa serunya sih?Nonsense tau semua pengalaman lo.Semua orang juga bisa kalo punya duit"

"yang ga nonsense apa dong?"


"cobalah, sesekali jalan-jalan sendiri, pake transportasi rakyat,kereta ekonomi tuh, cobain pengalamannya"


Dan dia berhasil membuat aku tertantang.Disebuah akhir minggu, aku mengemas pakaian untuk 2 hari perjalanan, lalu berangkat ke stasiun khusus kereta ekonomi. Di stasiun aku memilih tujuan sebuah kota wisata yang belum pernah kukunjungi, acak, karena kereta itu yang jadwalnya tidak membuatku harus menunggu terlalu lama.Keberuntungan pemula tampaknya, sehingga aku mendapatkan tempat duduk disaat kereta penuh sesak dengan penumpang, hingga bahkan lorong keretapun sulit dilewati karena dipenuhi penumpang-penumpang yang berdiri.


Aku merasa seperti Alice in the wonderland.Tiba-tiba masuk kedalam dunia yang selama ini hanya kubaca di buku. Tapi wonderland yang kutemui bukan tempat ajaib dimana ada bunga-bunga raksasa, manusia-manusia cebol, atau kacang-kacang ajaib.

 Yang kulihat adalah Manusia-manusia berdesakan. Aroma-aroma menguap bercampur baur : aroma tubuh, aroma parfum, aroma makanan dan minuman dari penjual asongan, aroma minyak kayu putih (ada yang mabuk mungkin).Udara memekat, jenuh.Wajah-wajah kegerahan menahan panas dengan keringat mengalir deras dipelipis,menumpuk diujung hidung dan  diatas bibir. Aku merasakan keringat mengalir dipunggungku digaris tulang belakang, dan disela paha.

Daging-daging manusia beragam jenis pekerjaan dan sifat. Gadis muda pekerja pabrik, Bapak tua pensiunan tentara, Ibu penjual pasar, Lelaki usia tanggung, bertato entah bekerja apa, anak-anak pengemis, pedagang asongan, seorang bapak mesum yang memanfaatkan kesempatan seperti ini meraba gadis yang sedang tergencet keramaian (aku melihatnya dengan jelas, si gadis tampak tidak menyadari karena terlalu ramai).

Beberapa meter dariku ada seorang ibu-ibu muda berdiri yang sedang menggendong anaknya,mati-matian melindungi anaknya agar tak tergencet keramaian.Tidak jauh dari sana seorang ibu tua berdiri, bersandar pada sandaran kursi, kedua tangannya mengenggam sandaran kursi diseberangnya.Semua orang bertahan dengan posisi ternyamannya, tak ambil peduli.

Aku memperhatikan, tapi sama saja dengan mereka yang tak memperhatikan, atau yang memperhatikan tapi pura-pura tak tahu, aku tak berbuat apa-apa.Mereka terlalu jauh dari tempat dudukku.Tapi tidakkah itu cuma alasan yang kuciptakan?Akhirnya aku tak berbuat  apa-apa.Hanya duduk manis menyaksikan semua dongeng-dongeng yang selama ini hanya kubaca dari berita-berita.Dan sekalipun aku berada disini,aku seperti berada didunia yang berbeda.Kurasakan selongsong kaca muncul membatasi diriku dengan segala sesuatu disekeliling.Atau mungkin aku yang secara sengaja menumbuhkan selongsong itu?
Karena tanpa sadar pikiranku mengatakan ini bukan duniaku dan orang-orang ini bukan bagian dari duniaku?karena kudapati dongeng layar kacaku tak sedramatis dan se-heroic yang kupikirkan saat aku harus menjalaninya sendiri?
Mendapati pikiranku berpikir seperti itu aku tersenyum mengejek diriku.
Pathetic.Bukankah kamu orang yang mudah bersimpati dengan orang lain?masih cukup simpatimu sekarang dalam keadaan seperti ini?

Dan aku kalah di babak pertama dongeng ini.Aku si superior di keseharianku : si pintar yang baik hati, berdedikasi terhadap apa yang kukerjakan, teman yang menyenangkan, supel, dermawan.Not a narcissist, but people around me said that.Hari ini aku hanya bisa jadi orang yang tak berarti tak melakukan apa-apa di dunia dongeng ini. Dalam keadaan serba terbatas, aku menjaga mati-matian agar kenyamanan yang kudapatkan dengan susah payah tak dirampas.Semua sifat egois dan apatis mengapung kepermukaan.Dan meskipun ada sedikit perasaan bersalah dan malu muncul , tetap saja aku tak berusaha mengubah keadaan.Dan aku menajdi bukan siapa-siapa, sama saja seperti orang lainnya.

Aku melirik ke arah ibu yang tadi.Ternyata dia masih memandangiku.Si ibu tersenyum, aku membalas tersenyum.Tampaknya ingin mengobrol.

Perbincangan dengan orang asing adalah benda langka ditransportasi publik kelas bukan ekonomi. Lihat di Bandara,travel,atau stasiun.Orang-orang duduk diruang tunggu, menyibukkan diri dengan aktifitas masing-masing : gadget, majalah, buku.Lalu kendaraan
datang, orang-orang berdiri mencari tempat duduk masing-masing. Sistem-sistem diatur agar penumpang merasa senyaman mungkin, tidak pernah terlihat overkapasitas.Selama mereka sanggup membayar tarif yang ditetapkan.Diperjalanan, penumpang kembali menyibukkan diri dengan aktifitas masing-masing.Begitu hingga sampai di tujuan.Tak berinteraksi satu sama lain


"mau kemana bu?" aku akhirnya memaksakan diri berbasa-basi, menepis rasa bersalah yang menyeringai lebar.

"pulang kampung neng.."

"oh, ibu tinggalnya dimana?"

 Dalam 5 menit percakapan pertama aku sudah mendapatkan data-data yang dibutuhkan tukang sensus. Daerah domisili, pekerjaan, jumlah anak, keadaan ekonomi keluarga.15 menit berikutnya, aku sudah tau silsilah keluarganya beberapa generasi dan konflik-konflik didalamnya.Anaknya menderita kaki gajah, suaminya pergi entah kemana.Anaknya ditinggal dikampung bersama orang tuanya dan dia bekerja bekerja di sebuah pabrik di Bandung untuk membiayai perawatan anaknya.Tiap minggu dia pulang, dengan kereta ekonomi, karena hanya itu kapasitasnya.Dongeng yang biasanya hanya kubaca dari berita.

Sesaat seperti ada yang mengetuk di pintu simpati.Tapi sesaat lagi kusadari aku tak bisa berbuat apa-apa.Kudapati semua dongeng-dongeng itu mewujud realita dan aku tak sanggup menerimanya.Kubayangkan penumpang yang disebelah ku, dibangku yang lain, orang-orang lain dikereta ini, apa lagi ceritanya?Dongeng mana lagi yang akan kudapati mewujud realita?Dan pun saat aku mengetahui bahwa itu realita, adakah yang bisa kulakukan?adakah yang bisa kuubah? secicip rasa menghimpitku.You can't change anything, you are nothing.

Kudengar beberapa orang bercerita disekitarku, membumbuinya dengan humor-humor ironis,menghasilkan tawa-tawa ironis.Seolah menyampaikan padaku,

"kami tak butuh simpati anda tuan,kami tak butuh orang yang mengasihani kehidupan kami  atau mendramatisir realita hidup kami,kami bukan objek"

Tergugu, kupastikan selongsong kaca ini tertutup rapat tanpa celah.

"Kenapa, alergi ya ternyata?"
"damn, diam kau!"
Dunia sempurnaku meretak.Dongeng itu nyata.Semua terpapar apa adanya tanpa butuh interpretasi macam-macam,sederhana saja. Sayangnya semua kesederhanaan ini ternyata terlalu banyak bagiku.
"diamlah,please.."

S
i ibu mengakhiri ceritanya, dan kututup perbincangan dengan senyum tipisku.Kami sama-sama melempar pandangan keluar jendela,sama-sama menjaga diri dalam diam.Mestinya dia mengerti, aku hanya seorang asing yang bukan siapa-siapa, yang kebetulan duduk sebangku dengannya pada kereta ini yang tidak bisa membantunya apa-apa.Jika lain kali kami bertemu, kami mungkin akan berkenalan lagi dari awal, lupa pernah berbincang suatu saat diwaktu lalu.Atau mungkin juga justru karena aku seorang asing yang bukan siapa-siapa dalam hidupnya, dia dapat dengan mudahnya menceritakan semua hal dalam hidupnya.Hanya sekedar melepaskan sesak yang disimpan dalam diam, karena kesehariannya tidak menyisakan ruang untuk bercerita atau mengeluh.

Aku semakin mengkerut dalam selongsong kacaku, menjaga jarak sejauh mungkin dari segala sesuatu yang ada disekelilingku saat ini tapi sambil tetap memasang senyum tipis.Awas agar tak ada orang yang mendapatiku ketakutan karena dongengku mewujud realita.Aku ketakutan akan keterbatasan.Ketakutan andai suatu saat keterbatasan mengambil kebahagiaanku. Ketakutan menyadari keterbatasan memaksa apatis dan egois mengendalikan tindakanku, karena aku takut tak mendapat bagian.

Kemudian kami larut dalam diam.Beberapa saat si Ibu sudah tertidur sambil memeluk erat tasnya.Aku masih memandangi adegan-adegan berganti diluar jendela.Kereta memelan, memasuki sebuah stasiun.Stasiun tua di sebuah kota yang terasa tua. Rel-rel berkarat, tiang-tiang berkarat, bahkan udarapun terasa berkarat

Sebagian besar penumpang distasiun ini sehingga kereta jadi melompong.Aku pindah duduk kebarisan bangku seberang didekat pintu yang kosong.Mencari sedikit ruang privasi.Aku setengah sadar ketika kereta mulai berjalan pelan meninggalkan stasiun, mulai mengantuk.Tasku kutaruh dipangkuanku untuk bantalan.Saat keadaan setengah sadar menahan kantuk itu tiba-tiba kurasakan ada yang menarik tasku.Butuh waktu beberapa detik sebelum aku berteriak maling, dan si maling sudah loncat keluar kereta sebelum ada yang berhasil menangkapnya.Kereta melaju semakin kencang, dan aku tidak mungkin ikut loncat mengejar si maling.

Oke.Babak apalagi ini?

Orang-orang mengerumuniku, bertanya macam-macam, sementara aku masih diam karena kaget. Antara percaya dan tidak aku sedang berada disebuah kereta dikota yang berjarak belasan jam dari kotaku, tidak mengenal siapa-siapa, dan tidak punya apa-apa.Dan tiba-tiba
dalam babak ini aku menjadi tokoh , si lemah yang dijahati dan menunggu seseorang datang membawa keajaiban.

Oke, mana keajaibannya?mana pahlawannya?Hayolah datang, save me.

 Bodoh.

Lalu aku pulih dari linglungku.Sadar orang-orang mengerumuniku.Aku kegerahan, pertanyaan-pertanyaan dan simpati yang tak membantu.

"oh, udah pak, ga papa, nanti saya lapor aja sama polisi distasiun berikutnya.."

Dan setelah beberapa basa-basi dan memperlihatkan bahwa aku dalam keadaan tenang, aku berhasil membubarkan orang-orang yang mengerumuniku.Aku diam sambil memikirkan apa yang harus ku lakukan begitu sampai dikota tujuanku.Damn.semestinya aku tak meresponse tantangan itu.Harusnya kubiarkan saja semua ini tetap menjadi dongeng bagiku.

Si ibu yang tadi berbincang denganku ternyata sudah duduk disampingku.

Dia tersenyum tipis sebelum berbicara, mungkin itu kebiasaannya.Aku baru memperhatikan bahwa dia tidak menggunakan lipstik, tidak juga bedak.Tidak punya anggaran untuk hal-hal sekunder seperti itu mungkin.

"apa aja yang ilang?"si Ibu bertanya

"semuanya bu, cuma tinggal sedikit uang disaku saya.."

" nanti dikota mau gimana, ada kenalan?"

"enggak bu, nanti paling ke kantor polisi aja, minta bantuan buat tiket balik, nanti aku langsung balik aja ke bandung..."

"oh.."



Si Ibu tidak bilang apa-apa lagi, dan kami kembali dalam diam.Beberapa saat dia minta izin kembali ke bangku dia duduk semula.

Kereta memasuki stasiun akhir, kota tujuanku.Lajunya terus semakin pelan lalu akhirnya berhenti.Orang-orang sibuk bersiap turun.Si ibu juga mengemasi barang-barangnya dan bersiap turun.Aku masih duduk di bangkuku. Kutunggu hingga kereta sepi, tidak ada yang kukejar lagi.Si ibu juga belum turun.Lalu aku berdiri dan si Ibu juga ikut berdiri.Dia berjalan terlebih dahulu menuju pintu, tetapi kemudian kembali lagi menghampiriku.

" ini nak, uang cuma sedikit, tapi cukup buat makan hari ini dan balik lagi ke bandung.."

"ah Ibu, ga usah..nanti aku minta tolong ke polisi aja"

"gapapa kok neng, orang kesusahan ya harus dibantu, walau ga bisa bantu banyak.."


 
aku diam, ragu sesaat.

"kenapa?bukannya ini yang kamu tunggu-tunggu dari tadi?seseorang yang datang tiba-tiba dengan bantuan?

"kupikir kisah penyelamat itu cuma dongeng yang diceritakan sebelum tidur, aku tak mengharapkannya datang"

"Memang apa yang kau harapkan akan datang?super hero berjubah dengan senyum menawan dan sifat tanpa cela?"

"..."

"You are nothing"


"Gapapa neng, terima aja.."


dia menaruh uang tersebut dalam tanganku, dan memaksaku mengenggamnya

 "makasih bu..." lirihku.

Dan si ibu membalas dengan senyum ringkas, sambil beranjak pergi turun dari kereta.Aku masih terdiam, kudapati diriku masih kalah dan menjadi seseorang yang bukan siapa-siapa hingga akhir babak dongeng ini.Saat hendak turun dari kereta, aku baru sadar aku bahkan tak tahu siapa nama ibu itu dan dimana alamat rumahnya dikota ini atau dibandung.