Sabtu, 29 Juni 2013

Mie Aceh Cigadung




Tempat makan favorit saya dan teman beberapa bulan belakangan,
Mie aceh di Cigadung Raya Barat (disebelah kiri kalo dari arah dago).
Tinggal ngesot kalo dari kantor.
Harga meriah, rasa mewah, porsi wah. Ha ha ha.

Jalan Cigadung relatif sepi, karenanya tempat ini nyaman sekali buat makan malam bareng teman sambil ngobrol ngalor ngidul.Yuk dicoba.

#CigadungRayaBarat2

Beberapa ide memiliki keberuntungan,
 mendapatkan tempat untuk menampung dan membesarkannya.
Semoga sisa-sisa bulan ini bisa kami gunakan sebaik-baiknya.


Senin, 24 Juni 2013

Tidak ada yang berkata ini akan mudah,
kamu dan saya tahu itu.
Tapi kamu dan saya juga sama-sama tahu bahwa kita harus melewati jalan itu.
Karena diam disini pun kita sekarat

Dan ya, Saya telah memilih satu jalan tersebut dan menyicil langkah.
Karena Saya harus.

Semoga kamu juga segera memilih arah dan melangkah.

Dan jika nanti suatu waktu di masa depan kita berpapasan di sebuah persimpangan,
Saya harap kita bisa bertegur sapa dan berbagi kabar dengan hangat, selayaknya dua teman lama.

Minggu, 23 Juni 2013

So, there were times, where I were thingking about write down all the mess in my head but I couldn't find a word at all. And I found then that write such an emoticon, like this one , :D , or this one :) , or this one, ;),or this , B) , is much more easier than disentangle the threads. Am I become a denial one?Or is that just an simple defense mechanism built by my logic?

Or, is that just a deal about being an adult?Tell me.

Rabu, 19 Juni 2013



She Insisted to Walk on Her Own Now


Rasanya baru kemarin saya masih mendaki Gede bersama Cici yang masih berusia 2 tahun, dan sekarang dia sudah berusia 4 tahun. Sudah tidak begitu suka digendong. Beberapa kali dia meminta izin sang bunda untuk berjalan sendiri, dan seringnya kami yang dewasa terengah-engah mengejar langkahnya :D.


Sedikit dari Perjalanan (Kinabalu-3)

Apa yang saya dapat dari perjalanan kemarin? Selain memanjakan mata dengan live show landscape eksotik. Pertama, pemandangan indah lainnya berupa bule-bule ganteng sepanjang perjalanan (plis deh fa). Kedua,studi banding pengelolaan destinasi wisata alam Negara tetangga ( lebih detail di tulisan selanjutnya ya).Ketiga, seperti yang saya bilang sebelumnya, semangat untuk tidak membiarkan usia membatasi kita mewujudkan keinginan-keinginan. Mbak Noni jadi contoh yang sangat berkesan untuk saya. Di umur 43nya, dia masih mau mencoba melakukan hal-hal gila yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya, seperti mendaki gunung. Atau mbak May, yang rela menggendong Cici berjam-jam. 

Keempat,  mengingatkan saya tentang kembali belajar bersabar dengan proses dan menikmatinya. Kita tidak bisa mendaki gunung dengan tergesa-gesa, atau kita akan kehilangan kenikmatannya dan kelelahan dengan cepat. Untuk mencapai puncak, kita butuh berjalan dengan ritme yang teratur, tidak harus selalu cepat. Ketika akhirnya kita mendapatkan ritme yang pas, barukah kita bisa menikmati langkah. Asal sabar, insyaallah sampai puncak.

Dan sederet pemahaman-pemahaman lain yang sepertinya lebih enak kita obrolin sambil ngopi daripada saya ceritakan panjang lebar disini.

Tanyakan pada masing-masing anggota tim tersebut,” apa yang kalian dapat dari perjalanan itu?”. Setiap orang akan memiliki versinya masing-masing. Dan begitulah adanya, tiap kita akan memiliki pemahaman masing-masing terhadap sebuah perjalanan. Sekalipun kita berjalan dengan sebuah tujuan yang sama, bisa saja kita pulang dengan “isi” yang berbeda-beda. Karena itulah orang-orang bilang bahwa perjalanan tersebut selalu bersifat personal.  Tapi tentu saja kembali pada niat awal kita saat melakukan perjalanan, sekedar melihat apa yang terlihatkah? atau ada sesuatu yang lebih dalam yang kamu cari?
 
So, what’ve you got from your journey? :)

  
“Jika tidak ada pemahaman yang terbaharui sepulangnya kamu dari sebuah perjalanan, kecuali  bertambahnya koleksi foto dan sisa-sisa rasa senang, berarti ada yang salah dalam perjalanan kamu”-Dina duaransel. Disunting seenaknya oleh saya.

Jurnal Perjalanan (Kinabalu-II)

Oke, ini bagian yang paling sulit bagi saya. Menyajikan informasi-informasi teknis seputar perjalanan dan menceritakan runtutan perjalanan. Saya selalu membosankan di bagian ini,  jadi saya bayar dengan gambar-gambar sebelum ini saja ya, hehe.

Untuk info-info detail, bisa lihat disini dan disini. Cukup lengkap kok.

Oke baiklah, Saya bersikap tidak bertanggung jawab. Maap, maap.Jurnal Perjalanan akan saya tuliskan, tapi tidak sekarang ya.Soon!

The Team (Kinabalu-I)

Pada dasarnya saya bukan orang yang senang melakukan perjalanan beramai-ramai,  satu dua tiga teman perjalanan sudah cukup,sendiripun tidak begitu masalah. Kecuali, tujuan perjalanannya buat pendidikan atau kegiatan lembaga.

Tapi kalau ajakan perjalanan datang dari ibu-ibu pengajian ini, saya hampir tidak berpikir ulang menerimanya. Hambatan-hambatan dipikirkan belakangan.




Semangat tante-tante ini..hmmm, menyenangkan. Rasanya seperti berjalan-jalan dengan teman sebaya. Padahal rentang usianya lumayan, dari yang cuma beda 1-2 tahun hingga yang beda 2 dekase. Jauh sekali dari stereotip tante-tante yang cerewet dan pengeluh. *aduh, ampun tante* 

Berada dalam tim ini ini semacam menumbuhkan keyakinan dalam diri saya bahwa usia,keluarga,pekerjaan, dan kesibukan lainnya tidak harus selalu menghentikan kita melakukan hal-hal yang kita senangi. Top deh pokoknya tante-tante ini.

Peserta perjalanan kali ini yang juga ada dalam tim gede ada mbak Chitra, mbak H, yostal, dinna, mbak May.  Dan tentu saja si kecil Cici, yang sekarang sudah berusia 4 tahun, sudah jauh lebih berat, dan Mbak May masih setia menggendongnya. Juara.

Anggota tim yang baru bergabung, ada tante Ika (Arsitektur ITB '02), mbak Yanti (ITB '91),mbak Sinta (petroleum ITB '91) dan mbak Nina (Diah Agustina,TI ITB '98) yang jauh-jauh datang dari Balik Papan untuk bergabung dengan kami.

Dan dua bintang tamu spesial kita, mbak Ni'matul Hasanah (yang kemeja kotak dan kaos dalam orange), atasan nya dinna di Icraf. Dan yang satu lagi: yang tinggi, yang cantik di sebelah saya yang menggunakan jaket hitam, mbak Bungen Noni, teman mbak May. Coba tebak usianya berapa? 43! Semua orang terkaget mendengar kenyataan ini, mengingat betapa young-lookingnya mbak satu ini.(mau dong tan, resep awet muda). Dan yang lebih bikin kaget lagi, ini kali pertama si tante cantik mencoba mendaki gunung. Huwowww. Sungguh, semangatnya membuat saya -yang 20 tahun lebih muda-, malu. 

Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, ide perjalanan ini telah diejawantahkan (halah) sejak bulan Desember tahun lalu. Enam bulan untuk menabung, mempersiapkan jadwal, hunting tiket murah dan mempersiapkan fisik.

Rabu, 12 Juni 2013

Track the Line


On the track back
Kinabalu, Sabah Malaysia

Unbreakable Splendour (2)


Unbreakable Splendour (1)


Kinabalu, Sabah, Malaysia

In the Mist We Walk

Early morning summit attack
Kinabalu, Sabah Malaysia
I had been waiting for this month. First, for the nephew I would have, second for the trip to kinabalu with the ladies.

I've told and show you the picture of my nephew but I haven't told you about the trip.Hmmm, its a long-long story. So much to tell, so I think I'll divide it into several post. And because writing take time, I'll show you some capture of mine first. (Like always :P)


Sweet Escape


It started long time ago, that dream, to go around the world together.
 But in a point, we've been divided in different path,
That dream postponed, we're sinking in path each of us need to be conquered.

Blessed us, universe still gave us a chance, to walk back on a same track even for a while.
Not a long track, not a long time, but enough to remind us of old time.

Kinabalu, 8 Juni 2013

Senin, 03 Juni 2013

The women are Back on Track!

About two years ago, an idea grew in my mind about a women edition expedition and coincidentally, near to that time one of my organisation senior , May Sari Hendrawati ,  tagged me  on her facebook note that reveal her wish about back to mountain track after absence for more than one year. (I've a post about this :"Ladies Expedition") . We made it that time.Trip to the top of Mt. Gede, 2958 mdpl, Juli 2010. Not an extraordinary journey, thought. But to gather a lot women of member of our organisation from various generation in a trip, walk them back to the top of mountain after years of absence, that was feel sooo great.

End of 2012, one of the ladies propose a trip again, Mt.Kinabalu 4101 mdpl. This idea was respond enthusiastic by the ladies since we hadn't had any trip anymore since Gede trip. Also the idea of climbing 4000 mdpl high mountain seem cool. Haha. We arranged the trip to held at June 7th 2013.
6 months is a long time to wait, a short time to prepare. I hardly wait this time to come before, but now that we already step at june, I'm not ready yet. I couldn't manage time to exercise lately, Bad me. And the trip already 3 days ahead!huwoooh.

But that's not a thing for sure. My enthusism is still as much as the first time. Though,  I have to  maximize rest of the time to train my endurance so that I won't run out of breath at the trek.

Well, can't wait to see the ladies thursday. See you at airport!

Minggu, 02 Juni 2013

Domes


Not a mosque.

New Blood

 The bloodline just has been extended, 
thanks universe for one new nephew of mine.
Alamsyah Luqman NurHakim.
Depok, June 1st 2013.