Simple Escapism

"Lari" ratusan km hanya untuk bebas sejenak dari rutinitas? I used to do that. Tapi lama kelamaan sebuah pertanyaan muncul menggelitik.

“What are you doing girl? You act such a quiter”

Dan seketika “lari” tak lagi menjadi hal menyenangkan.

Seorang teman memberi saran :  “Coba berdiri ditempat yang sering kamu lewati setiap hari, sedikit lebih lama dari biasanya. Lalu rasakan perspektifmu pelan-pelan berubah. Pada suatu titik, kamu akan melihat tempat tersebut dengan perspektif yang benar-benar baru”

Salah satu hal yang senang saya lakukan adalah lari (dalam artian sebenarnya) di ruang terbuka. Di sarana olahraga, monumen, taman, apapun, asalkan memadai untuk lari.Bukan lari puluhan kilo, karena saya bukan atlet marathon. Cukup beberapa kilo saja, asalkan di ruang terbuka. Biasanya saya hanya sekedar menjatahkan waktu untuk menyelesaikan tujuan saya disana, dan segera pulang setelahnya. Saya mencoba melakukan saran sang teman. 

Tiba-tiba saya melihat banyak pemandangan indah disana yang tidak tertangkap mata saya selama ini : pemandangan seorang bapak yang sedang mengajar anaknya berolahraga, suami yang menemani istrinya yang sedang hamil jalan sore, seorang remaja baik hati sedang membantu petugas kebersihan, anjing-anjing lucu, cowok ganteng tinggi berotot (ups), dan salah satunya, ini :

  

 

   

Amazing sunset. Saya ambil di sabuga (sarana olahraga ganesha) bandung ketika saya sedang “melarikan” diri dari sesaknya deadline TA.

Ah.Jika perjalanan kecil ketempat didekat kita pun bisa mempertemukan kita dengan hal-hal baru yang amazing, kenapa harus "lari" ratusan kilometer?

NB :
Ditulis untuk ronde foto perjalanan ronde ke-16 dengan tema "Escapism". Penyelenggara turnamen foto perjalanan ronde ini dapat dikunjungi disini.