Sabtu, 16 Februari 2013

Membaca, sejak kapan?

Sejak umur berapa kesenangan membaca saya tumbuh?Ingatan saya tentang masa kecil saya sebelum 4 tahun payah, jadi saya tidak ingat sejak kapan saya senang membaca,  hanya cerita-cerita dari ibuk,bagaimana dulu ketika mulai bisa membaca, jika sedang dalam perjalanan, saya membacai semua semua papan-papan reklame di jalanan. Hanya ada satu kilasan momen masa kecil yang masih saya ingat ketika saya sedang belajar membaca, ibu dan kakak mengajar saya membaca huruf satu-satu.

Saya ingat momen-momen awal-awal taman kanak-kanak saya, saya mulai senang membaca koran si ayah, semua kolom dibaca walaupun ga ngerti isinya apa. Saya juga mulai membaca semua majalah bobo koleksi lama kakak. Orang tua masih aman-aman saja. Ketika saya mulai menyentuh majalah Aneka kakak, (Majalah remaja jaman sekarang yang paling hits apa ya?), juga komik-komiknya, orang tua mulai khawatir lalu membatasi bacaan saya.  Tapi anak kecil siapa yang bisa larang sih?saya baca diam-diam dibawah meja kerja ayah yang ada kolong tersembunyinya. (waktu itu sih masih muat :| )

Dari sana saya mulai menyenangi bacaan berbau fiksi. Saya ingat yang paling saya suka adalah kompas edisi hari minggu, ada komik dan cerita pendeknya.hehe. Dan saya juga mulai membaca cerbung-cerbung dewasa di edisi harian kompas, karenanya ayah sering menyembunyikan halaman yang ada cerbungnya. Tapi salah sekali mengunderestimate anak kecil dalam menemukan benda-benda yang disembunyikan. Masuk sd, goa harta karun saya adalah  perpustakaan sekolah. Masuk sekolah menengah, saya sudah bisa menabung uang belanja, lalu mulai mengkoleksi buku dan membangun perpustakaan saya sendiri.
 
~~ 

Dari mana kesenangan membaca itu tumbuh? Saya tidak pernah mempertanyakan dari mana kesenangan membaca saya tumbuh hingga saya memperhatikan perkembangan si ponakan kecil, geni, yang sekarang berusia 2 tahun. Salah satu kesenangannya saat ini adalah duduk di meja kerja ayah, diatas koran, lalu mengarahkan jarinya menelusuri huruf-huruf dikoran sambil bergumam ga jelas, seolah-olah sedang membaca.  Tampaknya seperti itulah kebiasaan membaca saya dan kakak-kakak tumbuh, karena terbiasa setiap pagi melihat si ayah di mejanya membaca koran, dan malam hari membaca buku. Membaca menjadi bagian sehari-hari keluarga.
Dari pengalaman-pengalaman orang disekitar, biasanya sama, kebiasaan membaca mereka sudah tumbuh dari keluarga, dari kecil, di pupuk oleh orang tua. Jarang sekali saya menemukan orang yang ga hobi membaca, lalu tiba-tiba doyan baca. Usia 20 tahun ke atas?rasanya hampir mustahil untuk menumbuhkan kebiasaan membaca. Adanya, yang senang membaca jadi malas membaca karena alasan kesibukan.

Nah anda, masih ingat sejak kapan dan bagaimana kebiasaan membaca anda dimulai? Apakah masih menyisihkan waktu untuk membaca? :D


Tidak ada komentar: