Sabtu, 28 September 2013

Open Soon





 Little Wings
 Library Cafe. Cigadung Raya Barat 2, Bandung.
A space for you to read,eat,and meet.
Will start to open October 1st
Come, please? :)


Jumat, 27 September 2013

The Sesepuh was Back on Track

Akhirnya setelah melewati persiapan yang cukup njelimet gara-gara waktu persiapan yang pas-pasan, media komunikasi yang terbatas, dan banyaknya keinginan yang harus dipertemukan, ide perjalanan ke Papandayan dan Tegal Panjang bersama para angkatan tts (tua-tua sekali) tidak berakhir wacana. Horay. 


Dan ternyata yang ikut lumayan banyak. Ditambah dengan beberapa yang menyusul terdapat sekitar 35-an orang anggota KMPA yang berkemah di Pondok Selada malam itu. Penghargaan peserta terbaik sepertinya  dipegang oleh mbak Maya (GL 88) yang membawa paket lengkap : suami, tiga anak perempuannya dengan yang paling kecil berusia 2 tahun, dan seorang temen anaknya. Angkatan TTS lainnya yang ikut ada mas Arif (IF 86) dan istrinya mbak Chandra (yang baru pertama kali naik gunung seumur hidupnya,wogh), lalu mas Aris (GD 89) dan istrinya mbak Ephi yang juga anggota kmpa(Plano 89). Yang tidak membawa pasangannya serta yaitu mbak Sinta (TM 90), mbak Citra (TL 90), bang Dana (plano 89), dan mas Fajar (aduh lupa jurusan dan angkatan berapa) yang membawa serta anaknya yang tertua. Seleb-seleb usia nanggung dan para pemuda tidak saya list disini.hehe

Dan ini pertama kalinya saya ke lapangan dengan jumlah seleb-seleb tts sebanyak ini. Saya hanya pernah dua kali mendaki gunung bersama mbak chitra, dan sekali bersama mbak Sinta. Suasanannya tentu saja berbeda. Semangat-semangat anti tua mereka membuat perjalanan menyenangkan . Banyak cerita-cerita yang didapatkan, gosip-gosip juga haha. Dan tentunya, pelajaran-pelajaran. Hal yang paling saya senangi dari para seleb ini adalah, meskipun mereka sedang berada di tahap-tahap terbaik dalam hidup mereka, karir, keluarga,spiritual, mereka bisa membawakan diri dengan sangat natural sehingga tidak membuat para muda-muda canggung, sama sekali tidak menggurui dan minta diprioritaskan secara berlebihan. Sederhana dan apa adanya. Menjadi semacam petunjuk bagi saya, ingin menjadi seperti apa saya 20 tahun lagi.




Meracau~

I'm not a naturally happy-go-lucky-optimist-person. Hanya saja jika dulu saya membiarkan emosi mengontrol sikap dan raut muka saya, sekarang saya lebih suka menyimpan kegalauan untuk diri saya sendiri. Dan saya semakin jarang mengejawantahkan (?) kesemrawutan pikiran saya dalam tulisan, hingga tidak ada jejak-jejak hina dina pikiran saya yang terdokumentasikan. Sehingga ketika saya sedang normal dan baik-baik saja, saya merasa bahwa saya selalu baik-baik saja, sepanjang waktu. Dan jadilah saya terlihat seperti a super positif optimist person. Oh yeah sekali pokoknya.

Sejak kapan saya berhenti menulis untuk menuangkan pergolakan (kegalauan) pikiran? Satu-dua tahun ini mungkin. Alasannya, saya mulai bosan mendefinisikan rasa dan pikiran yang bentuknya sangat-sangat abstrak. Mencari-cari kata untuk mengurai apa yang saya pikir dan rasakan. Dan lagi, saya mulai menyadari bahwa  dalam keadaan seperti itu, tulisan saya sangat sangat sangat beraroma negatif, dan kenegatifan itu menular.Melalui sikap, atau sekedar tulisan. Dan kenegatifan yang sama, bisa terbangkitkan kembali ketika saya membaca ulang tulisan tersebut. Dan akan sangat buruk sekali, jika saya kembali kepada kebiasaan lama, membiarkan mood mengontrol sikap. Karena saya sudah bertekad sepenuh hati untuk menjadi wanita dewasa anggun bijaksana baik hati rajin menabung dan tidak sombong.  

Karenanya saya mulai mencoba melakukan hal-hal yang dilakukan banyak orang untuk memusnahkan gelombang- gelombang negatif yang sedang menyelubungi otak: menonton film, belanja, mendengarkan musik- musik menyenangkan, nongkrong dengan  teman-teman, curhat (oh yes). Dan ketika semua itu ternyata tidak cukup  membantu, saya curhat sama Tuhan. Ketika  iman sedang kendor, dan saya tidak berhasil berbincang  dengan Tuhan, saya mengurung diri seharian di kamar, memberi kesempatan kepada diri saya  bergalau-galau ria sepanjang hari sambil berjanji dalam hati bahwa besok saya sudah akan baik-baik saja.It's work.

Tapi terkadang, saya merindukan masa-masa itu. Ketika saya tenggelam dalam kontemplasi kontemplasi bodoh, lalu bersikutat sepanjang hari berusaha mendeskripsikan apa yang saya pikirkan saya rasakan dalam tulisan-tulisan yang sekalipun konyol, saya menyenanginya. Ketika sesekali menemukan tulisan seseorang yang terasa sangat personal tentang pergolakan pikiran dan perasaan yang dikemas dan sangat baik, saya tersentuh.

Lalu saya diingatkan kembali, sebenarnya kontemplasi-kontemplasi bodoh itu bukannya berjam-jam menghabiskan waktu hanya untuk menghasilkan rangkaian paragraf absurd, dari sana saya banyak belajar mengenal diri sendiri. Dalam prosesnya, saya harus berusaha keras untuk jujur terhadap diri sendiri. Momen yang tidak terlalu sering terjadi. Dan itu, dalam dosis tertentu, baik untuk proses pendewasaan  pikiran dan sikap.(apa deh fa). Jadi, saya mulai mencoba melakukan hal yang sama kembali, mengeksplorasi pikiran dan perasaan saya saat ini. Gagal. Rasanya tidak ada hal-hal krusial yang bisa menimbulkan krisis hebat di otak dan hati di kehidupan saya saat ini. Pergolakan-pergolakan yang muncul hanyalah pergolakan level cupu yang bisa diredakan hanya dengan tidur 10 jam.

Ada empat kemungkinan hal ini terjadi. Pertama, Tuhan sedang sangat sayang pada saya sehingga permasalahan-permasalahan hidup begitu dimudahkan. Kedua, saya mulai terperangkap dalam zona nyaman dimana saya hanya mengambil tanggung jawab-tanggung jawab dan keputusan yang tidak berisiko tinggi sehingga kehidupan saya baik-baik saja. Ketiga, saya mulai menjadi expert denial, menolak melihat permasalahan-permasalahan yang terhubung ke kehidupan saya dan memanipulasi pikiran agar saya selalu merasa bahwa saya baik-baik saja. Keempat, saya berhasil bertransformasi menjadi wanita dewasa anggun bijaksana baik hati rajin menabung dan tidak sombong yang tidak tergoyahkan dengan mudah oleh permasalahan-permasalah dalam hidup. Syukur jika yang terjadi adalah kemungkinan pertama. Untuk kemunginan keempat, saya cukup tahu diri untuk bilang itu tidak (belum) mungkin terjadi. Bagaimana kalo ternyata pilihannya adalah pilihan kedua, atau ketiga?euh. Kelaut aja neng, jadi dugong.


Senin, 23 September 2013

How Bold Are You?



When everything else is about to fade out for the pressure of surrounding, she stand out. 
In a restricted circumstances, she grow up.True survivor she is.

"Canitigi in Dead Forest, Papandayan Mt, 21st Sep 2013"



Sabtu, 14 September 2013

Cari Buku Cari Buku Cari Buku

Halo Teman, numpang iklan ya,hehe

Buat yang koleksi bukunya dirumah sudah bertumpuk , saya dan teman-teman dari Teras Nusantara bersedia menampung loh, untuk ditaruk di perpustakaan Cipaheut yang akan segera dibuka dalam waktu dekat, perpustakaan terbuka untuk umum. Disini buku-buku kesayangan anda kami jamin perawatannya (daripada buku menganggur dan rusak dimakan rayap kan, duh jangan ), dan juga tentu buku-buku anda akan jauh jauh jauh lebih bermanfaat karena akan dibaca oleh banyak orang :) . Tentu saja kami akan membuat kesepakatan khusus dengan pemilik buku sebagai jaminan.

Yang berminat, atau ingin sekedar menanyakan detail silahkan langsung ke saya, atau langsung ke kapten saya, Dani Andipa Keliat, atau ke asisten kapten Muhammad Yasir

FYI, Alamatnya Jalan Cigadung Raya Barat no 2 Bandung. Berkunjung yaa, ditunggu :D 



Rabu, 11 September 2013

Yang maha pencipta, jauhkan saya dari siksaan menjadi tua dan membosankan. Amin.

We belong, we belong, we belong here
where the vibes from our old songs returning
With the force of a longing heart we're here again
Timeless seasons calling
Rain of reasons falling
We belong, we belong, we belong to you
And the memories yet to come soon
will lead us back to you again
Songs of seasons calling
~song of seasons,Float

First time listen to this song I was crying like rain. This song remind me of Fanka. Almost all float's song remind me of her. 1 years 7 months, time flies.

---
The very first day after , I got a phone call from one of friend, "Maria, aku lagi di San Diego nih, makam Fanka disebelah mana ya?". She is very lucky, isn't she? Everybody miss her.

Senin, 09 September 2013