Tampilkan postingan dengan label contemplasi iseng. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label contemplasi iseng. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 Juni 2012

Nah

Pernyataan pertama,
Hanya orang-orang sombong yang bisa mengenali orang-orang sombong disekelilingnya

Pernyataan kedua 
Saya dapat mengenali kadar dan jenis kesombongan seseorang dalam beberapa kali saya berinteraksi dengan seseorang.

Yang melahirkan kesimpulan,
Saya hanya satu dari sekian banyak orang-orang sombong yang ada.
And I'am not proud of it.

Selasa, 19 Juni 2012

Live your life

Seorang teman bercerita pada sesi dinner-bareng iseng disuatu malam minggu lalu tentang bagaimana dia baru merasakan cara "berkeluarga" didalam keluargnya setelah dia lulus kuliah.Bagaimana berperan sebagai kakak, sebagai anak lelaki dewasa, dan semacamnya. Bapak kandungnya meninggal waktu dia masih bayi, si ibunya menikah lagi dengan seorang bapak yang dia definisikan " sangat bertanggung jawab secara finansial, tetapi tidak bagus dalam hal komunikasi", lalu masa kecilnya dihabiskan bersama sang nenek dikampung. Tinggal dirumah bersama ibu-ayah dengan interaksi alakadarnya selama smp-sma, lalu ketika kuliah sebagian besar waktunya dihabiskan dikampus, lab, atau nomaden dari satu kosan teman ke kosan teman lain.Kadang-kadang dia menyewa kamar kost.Sesekali pulang setor muka, padahal jarak rumahnya dan kampus hanya 15 menit. Dia hanya tahu apa itu interaksi keluarga dan peran sebagai anggota keluarga itu dari cerita teman-teman,observasi lingkungan sekitar, atau dari film. Barulah setelah lulus kuliah, dia baru mulai merasakan peran sebagai anggota keluarga, dalam konteks tanggung jawab. Hampir 5 tahun saya mengenalnya dan ini pertama kalinya dia bercerita selengkap itu.

---
I am not good with main point.haha.Karenanya maafkan kalau si saya terlihat sering bertele-tele dalam kalimat-kalimat saya .

Pelajaran pertama saya saat itu adalah tentang belajar memahami realita-realita yang terjadi dalam kehidupan kita. Banyak sekali hal yang tidak berjalan seperti apa yang kita inginkan.Klasik. Dan pelajaran kedua, adalah tentang belajar mencintai proses kehidupan.Hal-hal baik, hal-hal buruk, yang mengantarkan kita pada tempat kita masing-masing saat ini. Dan dalam kedua hal ini, teman saya tadi adalah salah satu contoh yang baik yang nampak dalam kehidupan nyata saya.

Si teman saya dengan segala keadaannya, mungkin dari satu sudut pandang dibilang "tidak normal.Tapi dia masih bisa menyelesaikan kuliah tanpa sedikitpun pemasukan dari orang tua.Ada tulisan cum laude di ijazahnya. Dia menjadi teman yang menyenangkan, partner kerja yang baik.Calon dosen cemerlang masa depan". Dia memilih tetap mencintai dan menghargai hidupnya apa adanya, menjalankan hidup dengan sebaik-baiknya.
 
Pelajaran dari pelajarannya, adalah tentang tidak membiarkan keadaan dan realita menghambat kita melakukan hal-hal baik, mencapai yang terbaik yang bisa kita capai.
Not an easy thing to do, but worth a try.



"Be happy in the moment, that's enough.Each moment is all we need, not more" 
- Mother theresa

Rabu, 13 Juni 2012

Bingkai


Kadang kita terlalu terpaku memandang pada satu bingkai hingga kita lupa bahwa ada banyak sisi lain yang belum kita lihat. Lupa bahwa ada begitu banyak hal yang tidak kalah menakjubkan menunggu kita di tempat-tempat lain.

Hingga kita usang, hingga kita pudar, lalu terlalu lelah untuk berpindah.

Minggu, 20 Mei 2012

woman-being

Here's a curve.I call it my irrational-happyness curve.



Point 1 is the first day  i meet  mr.i-dont-know-what-to-name-his-engagement-with-me.It going to increase equivalent with accumulated time i spent with him.Point 2, time when rendezvous is over.I feel sad for a moment, then it's going to flat.Point 3 is several days after that.I'm being a litlle or maybe much weird. I up, i down, i up, i down.Until point 4 , when it come back to the my ordinary happynes curve, all flat.And it starting over next time i meet him.

I hate to admitted this-That presence and absence of somebody could affected my emotion that much.

I use the words : woman being.

Rabu, 06 Agustus 2008

Neverland...

Yapyap. Semua orang mungkin tau.Sebuah dunia yang bernama neverland. Dunia yang tidak pernah mengenal waktu, sehingga setiap orang bertahan diusia kanak2 yang menyenangkan. Tanpa tanggung jawab dan abu-abu.

Dan seorang anak bernama Peterpan, pemimpin anak-anak di Neverland. A child, pure. Orang yang paling berbahagia, harusnya. Tanpa rasa sedih dan rasa takut.Mempunyai sejuta Impian dan tak pernah cemas mimpinya tak terwujud karena ada seorang peri bernama Tinker yang selalu mendampinginya.

Tapi ada seorang yang mempunyai jam disana, namanya Kapten Hook. Musuh bebuyutan PeterPan. Tak pernah bisa menemukan sumber kebahagiaan PeterPan. Satu-satunya orang yang tumbuh dewasa, dan tak pernah menyadari waktu membunuh kebahagiaannya pelan-pelan.

Sebenarnya siapa yang beruntung.
Peterpan yang selalu menjadi anak-anak?
Atau Kapten Hook yang beranjak dewasa?
Terkadang, saya berharap bisa hidup di Neverland. Tapi apa lalu saya akan berbahagia?
Tanpa pernah dewasa?