Jumat, 31 Mei 2013

One Moment of Life

Rasa-rasanya belakangan setiap saya kembali kesini ini satu-satunya hal yang bisa saya ceritakan adalah : ada sangat banyak hal terjadi, tanpa pernah benar-benar menceritakan dengan detail hal-hal yang terjadi tersebut.Tapi seperti itulah, hal-hal berdatangan. Satu moment disambut momen berikutnya, ditimpa lagi momen berikutnya, nyaris tak memberi jeda untuk memutar ulang.

Ah, oke baiklah.Saya hanya mencari alasan saja.Saya memang sedang malas menyempatkan waktu menulis.haha

Tapi saat ini, saya sedang berada dalam momen berbeda yang belum pernah saya rasakan seumur hidup dan saya rasa, dosa rasanya jika saya tidak bercerita.

Saya sedang berada di sebuah ruangan di rumah sakit. Menunggui si kakak yang sedang proses bersalin. Anak pertama. Bukan keponakan pertama saya memang, tapi keponakan pertama dari kakak perempuan kandung saya. Dan yang saya rasakan saat ini? nano-nano.

Hmm, ada semacam garis imajiner antara perempuan-perempuan bersaudara, yang membuat mereka lebih peka terhadap keadaan satu sama lain.Terutama dalam momen-momen penuh emosi seperti ini, nyaris mustahil tidak kena cipratan rasanya.

Dan, ini adalah pengalaman emosi yang asing bagi saya. Excited, menunggu tangisan pertama sang keponakan.   Khawatir, melihat si kakak yang setiap lima menit mengerang sakit yang panjang. Haru, melihat perjuangan sang kakak.Saya ingat mama, ingat mama pernah menjalani hal seperti ini dulu, saat menghadirkan saya kedunia. Amazing, melihat lebih seksama bagaimana proses roda Tuhan berputar. Dan melihat bagaimana si kakak ipar membimbing kakak dengan sabar, dan memperhatikan cara dia memandang kakak saya? mustahil tidak membuat saya iri.haha.Ada juga sedikit rasa takut, sudah siapkah saya berada dalam posisi yang sama?

Dan dibalik emosi-emosi ini ada harapan terbersit, semoga saya bisa merasakan hal yang sama, suatu saat nanti. Insting wanita sangat mudah ditebak ya, hehehe.

Kombinasi emosi nan komplek ini sama sekali baru bagi saya. Dan, saya bersyukur diberikan kesempatan untuk merasakannya.Menyenangkan. Sebegitu menyenangkannya hingga mampu mengalahkan kemalasan saya bercerita belakangan.

Dan ini bahkan baru setengah perjalanan. Mari berharap saya tidak malas untuk menceritakan sisanya.Doakan persalinan kakak saya berjalan lancar dan dipermudah ya! :)

3 komentar:

Dinna Tazkiana mengatakan...

Uniiiiiii good luck!

Dinna Tazkiana mengatakan...

Uniiiiiii good luck!

Maria Ulfa mengatakan...

masih belum nih ndut.:(
doakan ya