Kamis, 16 Mei 2013

String Line

Saya mulai menulis buku diary sejak kelas 3 sd. Curi-curi baca diary si kakak yang sedang puber lalu saya , seperti biasa, selalu saja kepengen melakukan yang si kakak lakukan.

Kebiasaan ini ternyata berlanjut hingga tingkat kuliah tingkat 2. Pada suatu titik disaat itu, tiba-tiba saya merasa menulis diari itu hmmm..terlalu melankolis.Terlalu remaja.Lalu saya berhenti menulis diari, tapi saya masih suka menulis puisi.Well,kadang-kadang (sering?) saya curcol disini, tapi itu dalam keadaan saya tidak sadar, percayalah.(puisi tidak dihitung curcol, walaupun terkadang iya sih)

Beberapa waktu ini sesuatu mulai menganggu pikiran saya. Waktu rasanya seperti terbang, Minggu terasa hanya sehari, berbulan-bulan berlalu begitu saja. Tiba-tiba saya sudah melewati angka 23, dan banyak momen-momen penting, ide-ide, pikiran-pikiran berlalu, tak tercatat. Berusaha menulis konsisten disini pun bukan hal mudah. Lagipula, tentu saja banyak hal yang tidak bisa di bagi disini. Hal-hal yang akan membuat anda bosan membacanya, tapi penting bagi saya.

Satu hal lagi yang sebenarnya sangat menganggu. 

Konsekuensi dari pilihan hidup yang saya ambil saat ini, adalah menunda beberapa mimpi, hal-hal yang ingin saya wujudkan. Tapi kesibukan-kesibukan dan kehidupan belakangan seperti menelan mimpi-mimpi itu pelan-pelan. Membayangkan seandainya satu atau dua tahun lagi saat saya menoleh kebelakang, ternyata bahkan saya tidak mampu mengingat apa yang saya inginkan saat ini, rasanya menyedihkan.

Lalu saya pikir, mungkin saatnya menulis buku diary lagi sekarang. Mencatat momen-momen, mimpi-mimpi, ide-ide atau bahkan sekedar kegalauan yang berseliweran saat ini dikepala saya. Setidaknya, ketika saya berumur 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun lebih tua dari saat ini, dan saya menemukan diri saya tersesat,  ada jejak yang bisa saya telusuri sehingga saya bisa menemukan dipersimpangan mana saya salah berjalan. Like a string line.

Tidak ada komentar: