Kamis 6 Juni 2013
Perjalanan ke
Kinabalu adalah perjalanan kedua saya bersama mbak-mbak KMPA ladies. Agak
sedikit lebih keren daripada pendakian pertama kami, karena kali yang kedua ini
naik gunungnya nyebrang negara :p.
Perjalanan dimulai
pada hari kamis, 6 Juni 2013. Meeting point keberangkatan adalah bandara soetta
terminal 3, pada jam 17.00 wib. Pesawat kami menuju Kinabalu pada pukul
20.00 wib menggunakan maskapai Air Asia , satu-satunya pesawat direct flight
kesana dari Jakarta. Tiket pesawat ini sudah kami pesan dari 6 bulan sebelum
perjalanan, dengan harga 723.000 IDR
Sekitar pukul
18.00 semua peserta sudah berkumpul di terminal 3, yang tentu saja segera
menjadi pusat perhatian orang-orang. Sekumpulan wanita cantik (abaikan) yang
mayoritas emak-emak dengan bawaan kerir-kerir dan daypack macho. Yang paling
fenomenal tentu saja tetap adalah teman cantik saya, neng yositalida. Yang
datang dengan tas jepit cantik, sepatu cantik, dan jilbab ala hijaber sambil
membawa kerir yang ukurannya paling besar diantara semua peserta. “Naik gunung
juga harus tetap cantik cynnn”, motonya.
Jakarta-Kinabalu
berjarak tempuh 2 jam perjalanan udara, karena terdapat perbedaan waktu satu
jam, kami sampai di Kinabalu pada pukul 11.00 pm waktu sana. Disana kami
dijemput oleh transportasi yang disediakan oleh hostel tempat kami akan
menginap malam itu, bunibon lodge. Transportasi ini adalah fasilitas tambahan
dengan biaya terpisah dengan biaya penginapan. Untuk penginapan semalam di
bunibon lodge ditambah dengan airport pickup total untuk 11 orang ini kami
mengeluarkan biaya 345 MYR atau sekitar 120.000 IDR/orang.
Pukul 12.00 kami
sampai di penginapan. Pengalaman pertama saya menginap di hostel. (karena
biasanya selalu numpang nginep dirumah teman yang ada di daerah destinasi, atau
sosped cari tumpangan ke penduduk lokal, atau tidur di terminal, haha). Hostel ini terdiri atas 2 lantai. Lantai pertama adalah frontdesk dan kasir, tempat tinggal keluarga pemilik, beberapa kamar inap dan ruang santai serta dapur dibagian belakangnya. Sementara lantai 2 adalah kamar-kamar hostel dengan sebuah ruang duduk kecil dibagian tengahnya. Kamarnya kecil, tapi cukup layak untuk tidur. Satu kamar beisi 3 ranjang bertingkat untuk 6 orang. Kamar mandi di luar dan digunakan bersama. Agak bau, tapi karena sedang mode koboy dan toh cuma menginap semalam kami tidak terlalu perduli. Ada godaan impulsif untuk merasakan atmosfer malam kota tersebut, tapi karena besok harus berangkat pagi ide tersebut kami skip. Setelah beres-beres sebentar dan sesi krim malam para emak-emak ("tunggu deh nanti kalo kalian udah kepala tiga",-mbak H dan mbak Ni'ma) semua orang segera beristirahat.
(Bersambung)
N.B :
Catatan perjalanan ini dibuat untuk memenuhi janji saya untuk membuat catatan perjalanan berbulan-bulan yang lalu. Maafkan heu.
Tulisan lainnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar