Senin, 26 September 2011

celebrate, celebration

"Why human do celebration?"
saya sedang berdiri ditengah keramaian sebuah acara pernikahan disebuah gedung yang didekor dengan apik, dengan penerangan satu lampu halogen per luas area 1 meter persegi, dengan suksesnya menimbulkan kesan mewah,nyobain hidangan ini itu yang enak-enak,sesekali memperhatikan pengantin wanita yang super cantik dengan dandanan dan pakaian berkilau-kilau.Dan lalu pertanyaan random itu tiba-tiba muncul dikepala saya.
Pikiran saya lalu jalan-jalan ke beberapa waktu lalu saat idul fitri.
Seperti kebanyakan keluarga lain, biasanya anggaran keluarga saya membengkak waktu lebaran Idul fitri.Kebetulan ibu saya tipe ibu-ibu aliran konservatif dalam artian harfiah yang kalo lebaran pengennya segala sesuatu maunya baru : baju baru, sepatu baru, mukena baru, sampe taplak meja kalo bisa juga baru. Masak serba-serbi dengan kuantitas berlebih.Ditambah lagi dengan ongkos pulang kampung yang harganya menguras kantong.Demi yang namanya lebaran. Yap,that was the way we're celebrating Lebaran.
different question,same line,
 "budaya mana ya, yang ga punya tradisi perayaan?"
Dari utara,selatan,barat,timur, semuanya punya tradisi perayaan.Dari jaman dahulu-dahulu sekali.Nambah jaman perayaannya makin bervariasi.Coba jaman sekarang, apa yang ga dirayain?Lahiran dirayain, ulang tahun dirayain, lulus sekolah dirayain, wisuda dirayain, nikahan dirayain,punya cucu dirayain. Di beberapa budaya di Indonesia, bahkan udah masuk kubur pun masih dirayain.
Saya lalu melontarkan pertanyaan ini di social network,3 teman meresponse pertanyaan saya :
#B'coz there is something special in every event ..?
#Sebuah bentuk ekspresi..tidak lebih...
#Karena ga  ada selebrasi gol yg tercipta jadi biasa.,dan biasa itu GA KEREN BGT!

Dengan anggapan semua pendapat yang dikasih teman-teman saya itu benar dan karena hampir semua orang dibumi ini dari jaman dahulu hingga sekarang melakukan perayaan,saya simpulkan manusia (normally) memiliki keinginan membuat spesial setiap moment dalam hidupnya, mengekspresikan rasa,dan selalu ingin membuat hidupnya menjadi lebih dari sekedar biasa .
Tidak ada yang ganjal toh, sifat-sifat yang sangat normal dan dapat diterima.
Tapi begini, perayaan itu identik dengan menghabiskan uang.Lebih sedih,kalo kita melakukan perayaan diluar kapasitas kita, menguras kemampuan kita untuk membuat perayaan.
 Apa iya kita mesti memboroskan uang untuk membuat sebuah moment "terlihat spesial dimata orang lain ",atau untuk mengekspresikan rasa kita,atau untuk membuat sesuatu menjadi luar biasa?
 saya kasih 3 argumen
Pertama memboroskan uang adalah kesia-siaan
Kedua, kalaupun kita ga bermasalah dengan keuangan, bukankah semua uang yang kita keluarkan itu kita ubah menjadi bentuk materi? semua materi berasal dari alam, lalu setelah dipakai biasanya si materi berubah bentuk menjadi materi sampah yang merupakan materi yang tak berguna. bukannya kita membuat bumi ini semakin "kurus", dan semakin penuh dengan barang tak berguna?
Ketiga, bukannya semua hal itu ujung-ujungnya hanya menjadi kepuasan "semu" yang sifatnya sangat sementara?
Salahkah tradisi perayaan?
Tampaknya perayaan bukan cara yang salah juga untuk mengekspresikan rasa,tapi mungkin yang perlu kita evaluasi lagi bentuk perayaan yang kita bikin.Sesuai kapasitas kitakah?Lalu, makna dari perayaan itu sendiri kita benar-benar dapat?
Sayang dong kalo kita melakukan perayaan cuma karena tradisi,apalagi sampai memaksakan diri.(Paling ngenes itu budaya peringatan kematian ,.Apalagi kalo keluarga yang ditimpa kemalangan dari ekonomi lemah.Hadeh, udahlah ditinggal orang yang disayang, mesti utang sini situ buat memperingatinya). Lebih sayang lagi, kalo kita melakukan perayaan cuma untuk melihatkan kemampuan keluarga kita sama orang lain.hadoh...
Pengertian kamus-ly dari perayaan adalah pesta (atau keramaian) untuk memperingati sesuatu.Bedakan dengan merayakan yang artinya memuliakan (memperingati, memestakan) hari raya (peristiwa penting)Kata dasarnya sama-sama raya, tetapi arti kata dan jenis katanya berbeda, yang satu benda, yang satu lagi kata kerja.
Bukankah sebenarnya tujuan kita dengan semua perayaan-perayaan itu adalah merayakan atau memperingati momen dalam hidup kita?Banyak alternatif toh buat merayakan moment dalam hidup kita selain membuat perayaan.
Dan kalaupun perlu untuk membuat perayaan,tidak ada salahnya mencukupkan diri dengan membuat perayaan yang sederhana,toh ada banyak cara untuk membuat sebuah perayaan lebih bermakna daripada sekedar pernak-pernik kemewahan.
So, what way will you choose to celebrate your life? celebration?

3 komentar:

Dani Artana mengatakan...

Terkadang sebagian manusia menilai bahwa perayaan itu sendiri adalah tujuan. Tujuan atas keringat, tujuan dari kerja keras yang dilakukan sehari-hari, dan tujuan untuk tabungan yang terkumpul.
Karena menurutnya untuk apa bekerja keras dan uang terkumpul kalau hal itu tidak diketahui orang lain? Dengan perayaan, orang lain menjadi tahu.
Itulah kita, sebagian besar. :D

May Hendrawati mengatakan...

hmmm setuju..perayaan itu tidak salah, namun bagaimana cara kita melakukannya..terus terang agak sulit tapi ini salah satu resolusiku yang belum tercapai..contoh gampangnya dulu punya niat kalau anak ultah ga usah dirayain..eh kemarin cici ultah ke 2 sempat dirayain di daycare, walau niatnya hanya ingin berbagi kebahagiaan sama temen - temen Cici di Daycare, sama temen-temen kantor yang kenal Cici, tapi ya akhirnya potong kue juga dan makan pizza bersama..ada hikmah baiknya juga, silaturahmi, banyak yang mendoakan..jadi menurutku perayaan itu perlu, tapi lebih perlu lagi adalah bagaimana kita menyikapinya dalam batas wajar. Pertanyaan lebih lanjutnya adalah : wajar menurut kacamata siapa ? haha pusing deh

maria ulfa mengatakan...

Kalo ga salah sih memang ada beberapa perayaan yang memang disunahkan rasul ,kayaknya pernikahan dan akikah.

Kan bikin seneng orang lain juga berpahala,hehe

mungkin disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan mungkin ya mbak?ya cuma kita yang ngukur kapasitas pribadi.aplikasinya memang susah sih ya ,dikeluarga besar aku aja banyak banget perayaan,hehe.