Rabu, 27 Maret 2013

Jakarta Magrib

Dikota seriuh ini, pada jam dimana sebagian besar orang masih bersikutat dengan macet dijalanan, atau malah masih bersikutat dengan pekerjaan dikantor, saya tanpa sengaja menemukan sebuah rumah Tuhan yang sangat meriah, hidup.



Tidak begitu banyak jemaah wanita, tapi lebih dari setengah ruang untuk jemaah lelaki terisi. Lumayan banyak anak-anak diantara jemaah laki-laki. Sebelum azan, Tuhan memberi saya dengan sebuah pemandangan yang begitu menghangatkan hati, anak-anak tersebut antri menyalami para jemaah dewasa yang telah berada diruangan sebelum mereka. Ada keindahan yang tak terlihat, tapi bisa saya rasakan saat itu. Dibalik gedung-gedung megah yang memadati ruas-ruas jalan kota ini, masih ada satu dua tiga kebajikan yang mengingatkan kita untuk melebarkan kembali sebuah ruang, bernama harapan.

This city isn't that bad, is it?


Tidak ada komentar: