Tampilkan postingan dengan label justwrite. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label justwrite. Tampilkan semua postingan

Senin, 31 Oktober 2011

welcome monsoons

Musim hujan datang lagi.
Dan itu berarti adalah sepatu yang selalu basah setiap hari, celana yang selalu kotor setiap sampai kerumah, teras berlumpur, dan baju-baju yang apek karena lembab terlalu lama, dan terjebak ditempat-tempat tak terduga saat hujan sedang berlaku tak ramah.

Whatever,you're beautiful,and  there's no way to hate you.
just don't let any illness attach me and i'll love you soooo.
please be nice, hokay?
welcome monsoons!



Rabu, 28 September 2011

Dongeng dari Jendela Kereta

Menonton pemandangan dari jendela kereta seperti menonton film animasi singkat tanpa suara, seperti film bisu. Ceritanya berganti-ganti dengan cepat, tiap scene hanya bisa dinikmati beberapa detik, kecuali waktu kereta berhenti cukup lama ketika menunggu kereta lain lewat atau saat berhenti di stasiun.Dan aku menyenangi pemandangan itu, tapi hanya untuk ku tonton dari jendela kereta.


“Darimana nak?”

Satu pertanyaan terlontar dari ibu paruh baya dibangku depan.Dia menggunakan rok dengan panjang beberapa cm dibawah lutut, kemeja lengan pendek dengan warna senada. Rambutnya disanggul rendah.

“Bandung bu..”

“oh..”,si Ibu membalas dengan reponse singkat.


Aku membalas response ibu itu dengan senyum ringkas,  maaf, saya tak terbiasa mengobrol dengan orang asing. Aku kembali melempar pandangan keluar jendela.

Sebuah pemandangan dipampangkan,

Sekumpulan Ibu-ibu menyuci dikali, airnya kecoklatan. Mengingatkan pada kopi hitam yang diaduk dengan creamer, tapi mesti aromanya tak sama.

Selang beberapa detik lalu berganti adegan,

Melewati pemukiman dengan rumah-rumah identik berdempetan satu sama lain.: genteng-genteng berjamur dan melapuk. Halaman belakangnya menghadap ke rel kereta, kamar mandi tanpa atap dan jemuran pakaian.Antara halaman belakang rumah yang sempit dan rel kereta dipisahkan oleh kali kehitaman dengan sampah mengapung dipermukaan, menumpuk dibeberapa tempat, menimbulkan busa-busa  kekuningan disekitarnya.

Lalu berganti lagi,

Anak-anak kecil bermain, bertelanjang kaki bermain bola dilapangan luas yang rumputnya tumbuh tak beraturan, atau mengejar layangan putus bersama-sama, saling meneriaki satu sama lain bertarung untuk lebih dahulu mendapatkan layangan.

Mereka yang hidupnya dipinggir rel kereta, beberapa kali sehari mendengar suara kereta meraung-raung.Dilahirkan dan dibesarkan ditempat yang sama, suara kereta yang meraung-raung menjadi makanan sehari-hari. Realita yang mewujud dongeng bagiku. Yang hanya menontonnya dari jendela kereta saat sesekali aku harus menggunakan kereta untuk keluar kota, tanpa pernah benar-benar bersentuhan. Terkadang dongeng itu disempilkan dalam artikel-artikel singkat dikoran atau ditayangkan beberapa menit ditelevisi. Kadang-kadang dipamerkan di foto-foto dalam pameran sosial, atau di publikasi kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan segelintir orang.Disaat-saat senggang kujadikan bahan perbincangan dengan teman-temanku,  saling menyatakan simpati,  lalu hilang terlupakan saat kembali tenggelam dalam rutinitas.

Terkadang ceritanya menjemu, berjam-jam melewati hutan karet dan sawah.Adegan ini bisa dilewatkan dengan tidur.

Terkadang lagi, adegan sinetron yang mewujud realita.

Seperti sebuah momen mempertontonkan pasangan muda-mudi usia nanggung diatas motor tua, bercengkrama menunggu kereta lewat dipersimpangan.Lelaki berkata sesuatu, gadis tersenyum malu-malu lalu mencubit pinggang lelakinya. Si pria pura-pura kesakitan tapi raut muka kesenangan.

Tapi aku tidak pernah menonton semua pemandangan ini dari kereta ekonomi, ini pertama kalinya.

Kereta ekonomi dan stasiunnya sama dongengnya dengan perumahan pinggir rel kereta untukku.Apa yang hanya kutonton dari layar kaca dan kubaca dari artikel singkat di koran.Bahan perbincangan diantara teman-teman terkadang. Dan hanya sebatas menjadi perbincangan,tak lebih.Berita-berita kejahatan, atau kecelakaan membuatku untuk tak tertarik untuk masuk terlibat kedalam dongeng itu.

Kemudian seorang teman menantangku,

"Halah, Lo selalu aja pake jasa agen wisata tiap kali mau jalan.Lo tinggal datang dengan barang-barang lo, duduk manis, dan semuanya udah disediain.Nyampe ditempat foto-foto,trus udah balik Apa serunya sih?Nonsense tau semua pengalaman lo.Semua orang juga bisa kalo punya duit"

"yang ga nonsense apa dong?"


"cobalah, sesekali jalan-jalan sendiri, pake transportasi rakyat,kereta ekonomi tuh, cobain pengalamannya"


Dan dia berhasil membuat aku tertantang.Disebuah akhir minggu, aku mengemas pakaian untuk 2 hari perjalanan, lalu berangkat ke stasiun khusus kereta ekonomi. Di stasiun aku memilih tujuan sebuah kota wisata yang belum pernah kukunjungi, acak, karena kereta itu yang jadwalnya tidak membuatku harus menunggu terlalu lama.Keberuntungan pemula tampaknya, sehingga aku mendapatkan tempat duduk disaat kereta penuh sesak dengan penumpang, hingga bahkan lorong keretapun sulit dilewati karena dipenuhi penumpang-penumpang yang berdiri.


Aku merasa seperti Alice in the wonderland.Tiba-tiba masuk kedalam dunia yang selama ini hanya kubaca di buku. Tapi wonderland yang kutemui bukan tempat ajaib dimana ada bunga-bunga raksasa, manusia-manusia cebol, atau kacang-kacang ajaib.

 Yang kulihat adalah Manusia-manusia berdesakan. Aroma-aroma menguap bercampur baur : aroma tubuh, aroma parfum, aroma makanan dan minuman dari penjual asongan, aroma minyak kayu putih (ada yang mabuk mungkin).Udara memekat, jenuh.Wajah-wajah kegerahan menahan panas dengan keringat mengalir deras dipelipis,menumpuk diujung hidung dan  diatas bibir. Aku merasakan keringat mengalir dipunggungku digaris tulang belakang, dan disela paha.

Daging-daging manusia beragam jenis pekerjaan dan sifat. Gadis muda pekerja pabrik, Bapak tua pensiunan tentara, Ibu penjual pasar, Lelaki usia tanggung, bertato entah bekerja apa, anak-anak pengemis, pedagang asongan, seorang bapak mesum yang memanfaatkan kesempatan seperti ini meraba gadis yang sedang tergencet keramaian (aku melihatnya dengan jelas, si gadis tampak tidak menyadari karena terlalu ramai).

Beberapa meter dariku ada seorang ibu-ibu muda berdiri yang sedang menggendong anaknya,mati-matian melindungi anaknya agar tak tergencet keramaian.Tidak jauh dari sana seorang ibu tua berdiri, bersandar pada sandaran kursi, kedua tangannya mengenggam sandaran kursi diseberangnya.Semua orang bertahan dengan posisi ternyamannya, tak ambil peduli.

Aku memperhatikan, tapi sama saja dengan mereka yang tak memperhatikan, atau yang memperhatikan tapi pura-pura tak tahu, aku tak berbuat apa-apa.Mereka terlalu jauh dari tempat dudukku.Tapi tidakkah itu cuma alasan yang kuciptakan?Akhirnya aku tak berbuat  apa-apa.Hanya duduk manis menyaksikan semua dongeng-dongeng yang selama ini hanya kubaca dari berita-berita.Dan sekalipun aku berada disini,aku seperti berada didunia yang berbeda.Kurasakan selongsong kaca muncul membatasi diriku dengan segala sesuatu disekeliling.Atau mungkin aku yang secara sengaja menumbuhkan selongsong itu?
Karena tanpa sadar pikiranku mengatakan ini bukan duniaku dan orang-orang ini bukan bagian dari duniaku?karena kudapati dongeng layar kacaku tak sedramatis dan se-heroic yang kupikirkan saat aku harus menjalaninya sendiri?
Mendapati pikiranku berpikir seperti itu aku tersenyum mengejek diriku.
Pathetic.Bukankah kamu orang yang mudah bersimpati dengan orang lain?masih cukup simpatimu sekarang dalam keadaan seperti ini?

Dan aku kalah di babak pertama dongeng ini.Aku si superior di keseharianku : si pintar yang baik hati, berdedikasi terhadap apa yang kukerjakan, teman yang menyenangkan, supel, dermawan.Not a narcissist, but people around me said that.Hari ini aku hanya bisa jadi orang yang tak berarti tak melakukan apa-apa di dunia dongeng ini. Dalam keadaan serba terbatas, aku menjaga mati-matian agar kenyamanan yang kudapatkan dengan susah payah tak dirampas.Semua sifat egois dan apatis mengapung kepermukaan.Dan meskipun ada sedikit perasaan bersalah dan malu muncul , tetap saja aku tak berusaha mengubah keadaan.Dan aku menajdi bukan siapa-siapa, sama saja seperti orang lainnya.

Aku melirik ke arah ibu yang tadi.Ternyata dia masih memandangiku.Si ibu tersenyum, aku membalas tersenyum.Tampaknya ingin mengobrol.

Perbincangan dengan orang asing adalah benda langka ditransportasi publik kelas bukan ekonomi. Lihat di Bandara,travel,atau stasiun.Orang-orang duduk diruang tunggu, menyibukkan diri dengan aktifitas masing-masing : gadget, majalah, buku.Lalu kendaraan
datang, orang-orang berdiri mencari tempat duduk masing-masing. Sistem-sistem diatur agar penumpang merasa senyaman mungkin, tidak pernah terlihat overkapasitas.Selama mereka sanggup membayar tarif yang ditetapkan.Diperjalanan, penumpang kembali menyibukkan diri dengan aktifitas masing-masing.Begitu hingga sampai di tujuan.Tak berinteraksi satu sama lain


"mau kemana bu?" aku akhirnya memaksakan diri berbasa-basi, menepis rasa bersalah yang menyeringai lebar.

"pulang kampung neng.."

"oh, ibu tinggalnya dimana?"

 Dalam 5 menit percakapan pertama aku sudah mendapatkan data-data yang dibutuhkan tukang sensus. Daerah domisili, pekerjaan, jumlah anak, keadaan ekonomi keluarga.15 menit berikutnya, aku sudah tau silsilah keluarganya beberapa generasi dan konflik-konflik didalamnya.Anaknya menderita kaki gajah, suaminya pergi entah kemana.Anaknya ditinggal dikampung bersama orang tuanya dan dia bekerja bekerja di sebuah pabrik di Bandung untuk membiayai perawatan anaknya.Tiap minggu dia pulang, dengan kereta ekonomi, karena hanya itu kapasitasnya.Dongeng yang biasanya hanya kubaca dari berita.

Sesaat seperti ada yang mengetuk di pintu simpati.Tapi sesaat lagi kusadari aku tak bisa berbuat apa-apa.Kudapati semua dongeng-dongeng itu mewujud realita dan aku tak sanggup menerimanya.Kubayangkan penumpang yang disebelah ku, dibangku yang lain, orang-orang lain dikereta ini, apa lagi ceritanya?Dongeng mana lagi yang akan kudapati mewujud realita?Dan pun saat aku mengetahui bahwa itu realita, adakah yang bisa kulakukan?adakah yang bisa kuubah? secicip rasa menghimpitku.You can't change anything, you are nothing.

Kudengar beberapa orang bercerita disekitarku, membumbuinya dengan humor-humor ironis,menghasilkan tawa-tawa ironis.Seolah menyampaikan padaku,

"kami tak butuh simpati anda tuan,kami tak butuh orang yang mengasihani kehidupan kami  atau mendramatisir realita hidup kami,kami bukan objek"

Tergugu, kupastikan selongsong kaca ini tertutup rapat tanpa celah.

"Kenapa, alergi ya ternyata?"
"damn, diam kau!"
Dunia sempurnaku meretak.Dongeng itu nyata.Semua terpapar apa adanya tanpa butuh interpretasi macam-macam,sederhana saja. Sayangnya semua kesederhanaan ini ternyata terlalu banyak bagiku.
"diamlah,please.."

S
i ibu mengakhiri ceritanya, dan kututup perbincangan dengan senyum tipisku.Kami sama-sama melempar pandangan keluar jendela,sama-sama menjaga diri dalam diam.Mestinya dia mengerti, aku hanya seorang asing yang bukan siapa-siapa, yang kebetulan duduk sebangku dengannya pada kereta ini yang tidak bisa membantunya apa-apa.Jika lain kali kami bertemu, kami mungkin akan berkenalan lagi dari awal, lupa pernah berbincang suatu saat diwaktu lalu.Atau mungkin juga justru karena aku seorang asing yang bukan siapa-siapa dalam hidupnya, dia dapat dengan mudahnya menceritakan semua hal dalam hidupnya.Hanya sekedar melepaskan sesak yang disimpan dalam diam, karena kesehariannya tidak menyisakan ruang untuk bercerita atau mengeluh.

Aku semakin mengkerut dalam selongsong kacaku, menjaga jarak sejauh mungkin dari segala sesuatu yang ada disekelilingku saat ini tapi sambil tetap memasang senyum tipis.Awas agar tak ada orang yang mendapatiku ketakutan karena dongengku mewujud realita.Aku ketakutan akan keterbatasan.Ketakutan andai suatu saat keterbatasan mengambil kebahagiaanku. Ketakutan menyadari keterbatasan memaksa apatis dan egois mengendalikan tindakanku, karena aku takut tak mendapat bagian.

Kemudian kami larut dalam diam.Beberapa saat si Ibu sudah tertidur sambil memeluk erat tasnya.Aku masih memandangi adegan-adegan berganti diluar jendela.Kereta memelan, memasuki sebuah stasiun.Stasiun tua di sebuah kota yang terasa tua. Rel-rel berkarat, tiang-tiang berkarat, bahkan udarapun terasa berkarat

Sebagian besar penumpang distasiun ini sehingga kereta jadi melompong.Aku pindah duduk kebarisan bangku seberang didekat pintu yang kosong.Mencari sedikit ruang privasi.Aku setengah sadar ketika kereta mulai berjalan pelan meninggalkan stasiun, mulai mengantuk.Tasku kutaruh dipangkuanku untuk bantalan.Saat keadaan setengah sadar menahan kantuk itu tiba-tiba kurasakan ada yang menarik tasku.Butuh waktu beberapa detik sebelum aku berteriak maling, dan si maling sudah loncat keluar kereta sebelum ada yang berhasil menangkapnya.Kereta melaju semakin kencang, dan aku tidak mungkin ikut loncat mengejar si maling.

Oke.Babak apalagi ini?

Orang-orang mengerumuniku, bertanya macam-macam, sementara aku masih diam karena kaget. Antara percaya dan tidak aku sedang berada disebuah kereta dikota yang berjarak belasan jam dari kotaku, tidak mengenal siapa-siapa, dan tidak punya apa-apa.Dan tiba-tiba
dalam babak ini aku menjadi tokoh , si lemah yang dijahati dan menunggu seseorang datang membawa keajaiban.

Oke, mana keajaibannya?mana pahlawannya?Hayolah datang, save me.

 Bodoh.

Lalu aku pulih dari linglungku.Sadar orang-orang mengerumuniku.Aku kegerahan, pertanyaan-pertanyaan dan simpati yang tak membantu.

"oh, udah pak, ga papa, nanti saya lapor aja sama polisi distasiun berikutnya.."

Dan setelah beberapa basa-basi dan memperlihatkan bahwa aku dalam keadaan tenang, aku berhasil membubarkan orang-orang yang mengerumuniku.Aku diam sambil memikirkan apa yang harus ku lakukan begitu sampai dikota tujuanku.Damn.semestinya aku tak meresponse tantangan itu.Harusnya kubiarkan saja semua ini tetap menjadi dongeng bagiku.

Si ibu yang tadi berbincang denganku ternyata sudah duduk disampingku.

Dia tersenyum tipis sebelum berbicara, mungkin itu kebiasaannya.Aku baru memperhatikan bahwa dia tidak menggunakan lipstik, tidak juga bedak.Tidak punya anggaran untuk hal-hal sekunder seperti itu mungkin.

"apa aja yang ilang?"si Ibu bertanya

"semuanya bu, cuma tinggal sedikit uang disaku saya.."

" nanti dikota mau gimana, ada kenalan?"

"enggak bu, nanti paling ke kantor polisi aja, minta bantuan buat tiket balik, nanti aku langsung balik aja ke bandung..."

"oh.."



Si Ibu tidak bilang apa-apa lagi, dan kami kembali dalam diam.Beberapa saat dia minta izin kembali ke bangku dia duduk semula.

Kereta memasuki stasiun akhir, kota tujuanku.Lajunya terus semakin pelan lalu akhirnya berhenti.Orang-orang sibuk bersiap turun.Si ibu juga mengemasi barang-barangnya dan bersiap turun.Aku masih duduk di bangkuku. Kutunggu hingga kereta sepi, tidak ada yang kukejar lagi.Si ibu juga belum turun.Lalu aku berdiri dan si Ibu juga ikut berdiri.Dia berjalan terlebih dahulu menuju pintu, tetapi kemudian kembali lagi menghampiriku.

" ini nak, uang cuma sedikit, tapi cukup buat makan hari ini dan balik lagi ke bandung.."

"ah Ibu, ga usah..nanti aku minta tolong ke polisi aja"

"gapapa kok neng, orang kesusahan ya harus dibantu, walau ga bisa bantu banyak.."


 
aku diam, ragu sesaat.

"kenapa?bukannya ini yang kamu tunggu-tunggu dari tadi?seseorang yang datang tiba-tiba dengan bantuan?

"kupikir kisah penyelamat itu cuma dongeng yang diceritakan sebelum tidur, aku tak mengharapkannya datang"

"Memang apa yang kau harapkan akan datang?super hero berjubah dengan senyum menawan dan sifat tanpa cela?"

"..."

"You are nothing"


"Gapapa neng, terima aja.."


dia menaruh uang tersebut dalam tanganku, dan memaksaku mengenggamnya

 "makasih bu..." lirihku.

Dan si ibu membalas dengan senyum ringkas, sambil beranjak pergi turun dari kereta.Aku masih terdiam, kudapati diriku masih kalah dan menjadi seseorang yang bukan siapa-siapa hingga akhir babak dongeng ini.Saat hendak turun dari kereta, aku baru sadar aku bahkan tak tahu siapa nama ibu itu dan dimana alamat rumahnya dikota ini atau dibandung.




Selasa, 09 Agustus 2011

Hanya Imajinasi Bodoh (lagi)

Seandainya oh seandainya doraemon itu ada,

Yang pertama saya minta adalah alat yang bisa bikin saya tertidur disaat saya ingin tidur dan bangun saat saya harus bangun.Pastinya tubuh saya akan gembira sekali.
(look like everybody wishing,eh?)

Yang kedua adalah mesin penerjemah.
Dan bukan cuma bisa menterjemahkan bahasa manusia,
tapi juga penerjemah bahasa pemprograman.Jadi saya tinggal bilang apa yang saya mau bikin dalam bahasa normal saya sehari-hari didepan si mesin. Voillllaaa,si mesin menghasilkan barisan source code sesuai bahasa pemprograman yang saya butuhkan.kalau perlu saya ga perlu ngomong, saya pakai bahasa hati aja mesinnya udah ngerti.

Atau mungkin saya ga butuh doraemon,
mungkin saya cuma harus macarin  konselor yang hobinya ngoding, atau coder yang jago ilmu-ilmu konseling.

Unfortunately, ketiga jenis makluk itu yang saya mimpikan itu ga hidup dibumi.hidupnya dimars.

Unfortunately lagi, saya ga bisa hidup di mars.saya cuma bisa hidup dibumi.kalopun saya bisa hidup dimars, saya ga tau cara kesana gimana.

hanya imajinasi bodoh.lagi.

Sabtu, 06 Agustus 2011

Hanya Imajinasi Bodoh

begini skenarionya

Dia jadi wanita yang menikahi pekerjaan dan ilmu pengetahuan,
hidup dikota kecil indah yang dia impikan, dimana tiap sore dia menikmati kopi dan bukunya disebuah kafe dipinggir danau.
dan kau menikahi gadismu,membentuk keluarga kecil hangat,
dengan anak-anak yang membanggakan.Kalian sama-sama bahagia.
mungkin sesekali dia akan mengunjungimu, kalau istrimu tak keberatan.

atau,
Dia hidup disebuah desa kecil entah dimana
jauh dari peradaban
memberikan hidupnya pada mereka yang membutuhkan
dan engkau entah dimana,
Dia tak lagi mendengar kabarmu sejak kapan.

atau,
Dia hanya jadi orang yang bukan siapa-siapa disebuah tempat yang entah,
dan kau jadi orang yang bukan siapa-siapa di sebuah tempat yang entah.

atau mungkin,

kau melamarnya didepan anjani,
lalu kalian membeli rumah dikakinya.
Dia mungkin akan semakin lapuk dan tua
Dia mungkin juga akan merindukan hujan
tapi apa peduli?
toh tiap dini hari kau selalu berbisik lembut ditelinganya
"bangun, cantik"

atau mungkin tidak ada satupun dari skenario itu yang tercipta.

mungkin yang terjadi adalah,
hal yang tak kau dan dia atau seorangpun dari kita dapat bayangkan.

hanya imajinasi bodohnya,sayang.
saat dia sedang beristirahat dari dunia dan tidak seorang pun di sampingnya.
sementara kau tak kunjung menghubungi.
tampaknya dia terlalu banyak mengkonsumsi roman belakangan.

apapun,
doanya akan masih sama.
semoga kau bahagia,semoga kau baik-baik saja.
semoga yang terbaik dalam hidupmu.
seperti doanya pada orang-orang lain yang  dia kasihi.

Senin, 25 Juli 2011

Langit Basah dan Hujan yang Riang

Dia melukis sketsa rasa sembari menatap tetes hujan yang ramai menari diluar jendela kaca,berjingkrak seperti sikecil yang sembunyi-sembunyi dari sang ibu bermain dibawah langit basah.mempesona.dan karena tampaknya bermain dibawah langit basah jauh lebih menyenangkan daripada sekedar mengkira rupa, dia beranjak meninggalkan sketsanya.melompat dari jendela kaca lalu berdiri dibawah langit basah.merasakan sensasi menyenangkan yang hujan berikan saat tetesnya menyentuh kulit menembus lapis lapis baju.tertawa seperti sikecil yang riang.Lupa sketsa separo jadinya,lupa ibu yang khawatir karena hujan semakin deras dan sikecil entah dimana.tapi memang tidak ada yang perlu dikhawatirkan, dia akan kembali kerumah ketika hari mulai sore.Dia hanya sedang menikmati perasaan berbahagia yang menghujaninya.

"oh thanks universe  for everything :rain, sky, cloud,peoples,village.i love them.so glad i'm here."

sketsanya belum usai,tapi untuk sesaat dia lupa.
dan memang tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
yang dia rasakan hanya hujan yang riang.

"kendaga, 21 juli 2011"

Selasa, 12 Juli 2011

Peradaban Ribuan Tahun

peradaban ribuan tahun,

berdiri  anggun,
layaknya putri yang santun

mengingatkanmu dengan lembut dan pelan
tentang kebajikan,
tentang kebijakan
yang telah ada ribuan tahun
beradu cepat dengan zaman

peradaban ribuan tahun,

ketika matahari menunjukkan kuasanya dibarat
udara pun mulai terasa tua dan berkarat
menampakkan wajah sebenarnya dinding-dinding tua yang dikuasai lumut-lumut  merambat

tapi si tua itu,
tak pernah dia ditinggalkan
dia dicintai,
karena kebijakan,
karena kebajikan
yang diajarkan pada anak-anaknya
melalui udara yang berkarat,
dinding-dinding tua dengan lumut yang merambat

terus dia dicintai

peradaban ribuan tahun

selaiknya kita berikan satu ruang raga
untuk menyimpan rasa hormat,
teruntuk mereka yang bajik dan bijak

Dieng,27 Mei 2011

Jumat, 08 Juli 2011

Ada

aku tak mengenalmu
kau terus saja berdiri disana,tak mendekat dan tak menjauh
kusapa dan kau hanya tersenyum sayup
kuajak masuk dan kau tak bergeming
tapi tak jua kau pergi dari pintu itu
hanya berdiri ,tanpa kata
bagaimana aku mengusirmu?
akhirnya kubiarkan saja kau berdiri disana

dan masih aku tak mengenalmu
ratusan hari sudah
tetap saja kau menjadi seorang asing yang tak kukenal

dan ketika aku hendak pergi meninggalkan rumah
sesaat, mencari sesuatu yang kubutuhkan
masih saja kamu berdiri disana
disana
ah,terserah kamu lah

dan aku kembali
dan kamu masih berdiri disana
dan aku pergi
dan kamu masih berdiri disana
dan aku kembali
dan
ah.damn
bahkan aku tak mengenalmu.
tapi kenapa tak juga aku mampu mengusirmu?

apakah aku pernah mengenalmu?
apakah kamu pernah mesra denganku?
aku lupa.

kau asing, tapi kau selalu ada.
dan masih terus ada.

Senin, 27 Juni 2011

Roses

I see girls
red hairs,red lips,red nails
tattoos,
piercing,
highpainheels,
miniskirts, hotpants,
smokes,
pretend like barby
pretend like bitch
pretend like xena,or hera?

oh universe,what are you doin' at them,joking?
judging?
don't do that.
they are not joke
they are not suspect

they are your mom
that growing you up
bein barby
or bitch
or xena,or hera?
or lady.


whatever
but you shouldn't trick on us
we know barby was stupid.and so did juliet.
and since long time ago, we no longer believe cinderella

june 27 2011
bandung,11.12 pm

Jumat, 03 Juni 2011

Perjuangan Swasta Pencari PW

Alkisah 2 seorang swasta *mahasiswa stres tingkat akhir* yang berencana untuk wisuda bulan Juli tetapi masih belum berhasil menemukan PW *Pendamping Wanita* yang dapat diperkenalkan pada orang tua pada hari -H.Akhirnya, mereka berdua memutuskan untuk memundur jadwal wisuda mereka menjadi bulan Oktober dan bertekad bagaimanapun harus  mendapatkan PW sebelum bulan oktober datang.

Dan ternyata, mereka jatuh cinta pada wanita yang sama! Demi PW Wisuda bulan Oktober, Cinta dikejar hingga ke puncak tebing Citatah 125 tempat sang wanita sedang beristirahat.


Lelaki pertama adalah lelaki yang pintar, tetapi dia adalah lelaki yang pemalu dan cacat dalam mengekspresikan secara benar.Dia membutuhkan waktu yang lama untuk mengungkapkan perasaannya kepada sang wanita sehingga membuat si wanita cemberut menunggu.





Lalu datang lelaki kedua. Dia adalah lelaki yang terus terang dan konfrontatif dalam menyatakan perasaannya.Dia tidak keberatan menggunakan kalimat-kalimat Rayuan Gombal dan memasang aksi didepan wanita yang membuat sang wanita tersipu malu.



Keberanian lelaki kedua membuat sang wanita terkesan. Lelaki pertama terabaikan.


Lelaki pertama patah arang



Tetapi sang wanita belum mengambil keputusan


Oktober masih lama, dan keputusan belum diambil, siapakah yang akan mendapatkan PW pada hari wisuda?
Ataukah kedua-duanya malah tidak dapat PW?
aAau justru  mereka malah mengundur waktu wisudanya ke april tahun depan?
Oktober 4 bulan lagi,let see bagaimana kelanjutan kisah 2 pejuang cinta ini.:D

::semua kisah hanya fiksi belaka, made just for fun oleh swasta2 kurang kerjaaan.
hayo semangat semua untuk TA dan perjuangan mencari PWnya =))
Tokoh yang terlibat :
lelaki 1 : Zaki Mujahid (Telekomunikasi 07, rencana lulus Oktober 2011)
lelaki 2 : Dani Andipa Keliat ( Farmasi 07, rencana lulus Oktober 2011)
wanita : Dinna Tazkiana ( Biologi 07, belum ada rencana lulus )
fotografer : Maria Ulfa (Elektro 07, rencana lulus??hmmmm...hihi)

Jumat, 20 Mei 2011

Mahameru - Pencapaian yang Sederhana

Ditahun yang sama saya menginjak puncak merapi, saya mencium aroma pagi di puncak mahameru.sebuah perjalanan biasa lain tetapi menyenangkan yang saya lakukan bersama 2 orang wanita menyenangkan dan aneh, yostal dan dinna.

Dan, perjalanan ini selalu membuat saya tersenyum-tersenyum bodoh setiap kali mengingatnya, jelas karena memang perjalanan itu mengesankan, kedua karena perjalanan itu selalu mengingatkan saya betapa sederhananya pemikiran kami (saya lebih tepatnya) saat itu.: keinginan bersenang-senang- melepaskan diri sesaat dari kesibukan dan tanggung jawab  -pencapaian dan kebutuhan akan pengakuan. remaja sekali.

Kapan ya rencananya dicetuskan?lupa. mimpinya sih backpacker-an bertiga keliling eropa.
sayangnya jalan menuju sana masih gelap,target diturunkan, dan jadilah semeru dan sempu penyemangat kami untuk segera menuju desember tahun itu. (2009 )

motivasi-motivasi tersembunyi saya untuk melakukan perjalanan ini yang membuat saya tersenyum konyol  mengingatnya.

alasan pertama

: karena memang ingin merasakan perjalanan bersama dua wanita extraodinary ini.*orang yang tahu rahasia anda terlalu banyak,-orang yang akan anda ajak ketika anda ingin melakukan hal menyenangkan *

alasan kedua

: .. "i need a sweet escape",

sejak bulan september tahun itu  saya mengurusi posko penanganan gempa bandung , dan sebulan berikutnya saat kerjaan diposko ini belum selesai, tanggung jawab datang lagi- gempa didaerah sumatera barat, kampuang tacinto. hampir 3 bulan, menghabiskan waktu bekerja dengan orang-orang yang baru saya kenal. mobile kesana kemari, ngobrolin konsep dan teknis sampai subuh, curi-curi belajar buat ujian diantara rapat-rapat, melayani orang yang datang tiap waktu ke posko., kerjaan di organisasi.really hectic. dan bukannya saya tidak menikmati kesibukan-kesibukan itu,but i  need a litle privat time - bersama orang terdekat saya. kabur dari kesibukan,hehe.-look irresponsible, eh?

alasan ketiga

: yang ini saya sebenarnya ingin menolak mengakuinya.tapi semakin saya menolaknya, semakin saya ditertawakan oleh si hati,"mau menolak kenyataan kalo lo pernah berada difase ini??"

semacam.. : "LOOK LOOK, i can do all by my self!!. i can do it!"

Konyol tidak?
Kalau sekarang saya melihat orang melakukan hal yang sama, saya akan jawab:KONYOL.
si  hijau yang butuh diakui bahwa dia bisa dan dia mampu.
Dan sepertinya menjadi obsesi tersembunyi saya tahun itu - ingin sekali mencapai tanah-tanah tertinggi negeri ini. Pencapaian yang terlalu sederhana- kalau saya ingat-ingat lagi sekarang.karena benar-benar hanya keinginan pribadi yang tidak banyak membawa manfaat  untuk orang lain.berkhianat sekali saya, "puncak seharusnya bukan tujuan, eh?".apapun deh, saya cuma pengen nyampe puncak saat itu.

Tiga alasan diatas, membuat saya bersemangat menuju desember.hayuk lah hajar.dan dinna yostal sama bersemangatnya dengan saya.
Kami sampai membuat sebuah buku jurnal bersama , isinya catatan kegiatan-kegiatan kami, persiapan-persiapan yang harus dilakukan, mengingatkan tanggung jawab yang mesti kelar,  curhat-curhat.hehe.Ngakak kalo sekarang saya dan dinna ngebaca lagi jurnalnya- "apa2an sih kita- naek gunung doang".Tapi juga senang, mengingatkan lagi semangat kami waktu itu.

Desember datang, dan kami benar-benar berangkat!setelah dua hari sebelum berangkat kami memutuskan membatalkan perjalanan karena waktu itu pekerjaan-pekerjaan ternyata belum selesai, lalu sehari sebelumnya ganti keputusan," hayo berangkat!-pokoknya semua pekerjaan beres hari ini!". dan kami benar-benar berangkat.

the greatest moment ,pagi hari jam setengah tujuh ketika kami mencapai puncak mahameru.
mendahului beberapa orang lain,

wooaaa. hellooooo java island!incredible!

sensasinya rasanya menyenangkan sekali, seperti mendapat banyak tambahan energi dan rasanya seolah saya bisa melakukan apapun saat itu.dan ketika kami sampai dipuncak waktu itu, pikiran selanjutnya yang muncul,"Next destination??"hehe.lupa,tanggung jawab dikota menanti.

padahal kalo diingat-ingat lagi sekarang,apa sih yang spesial dengan perjalanan mendaki semeru?nothing,  semua orang bisa kok, dengan sedikit persiapan fisik. tapi waktu berada di puncak, kami merasa hebat sekali.remaja memang.Puncak, pencapaian kami sesederhana itu saat itu.

Terlepas dari alasan-alasan bodoh yang saya sebut diatas, tujuan-tujuan sederhana, kelakuan-kelakuan bodoh, saya senang karena perjalanan ini terealisasikan.bertemu orang-orang baru, privat time bersama dua orang wanita extraordinary itu,mengenali lebih banyak,  berbagi cerita sepanjang perjalanan, melakukan hal-hal konyol , saat  kepepet butuh memanfaatkan orang terkadang dengan mengandalkan tampang2 mendayu ( ups.jangan dicontoh yah,hihi), menggembel di stasiun dan mesjid, pengalaman-pengalaman baru, kelelahan tapi senang.

Anggaplah itu satu fase,ketika apa yang ada diotak saya hanya tentang bersenang-senang dan pencapaian-pencapaian pribadi yang sederhana.
bukan hal yang saya ingkari, tetapi saya ingin berpindah dari fase itu.
Fase berikutnya saya ingin perjalanan bermakna lebih daripada sekedar beristirahat dari rutinitas,mengunjungi tempat-tempat baru, bersenang-senang.

terima kasih, belum pernah saya ucapkan langsung.untuk teman-teman dari unibraw, teman yang menemani hingga ke ranu kumbolo.teman teman ke puncak : om unu ,mbak maya, om budi dan beberapa teman lain. teman-teman di himpala, mapalanya unibraw yang memberi akomodasi kami selama di malang dan sempat direpotkan oleh teman2 kami yang pada waktu yang sama sedang mendaki ke arjuno,  teman-teman di satu bumi, mapala fakultas tekniknya UGM, atas tampungan selama 3 hari di jogjakarta dengan suasana hangat dan memperlakukan kami seolah keluarga. dan untuk semua orang yang saya temui disepanjang perjalanan yang membuat perjalanan selama 9 hari itu menyenangkan.:)


Sabtu, 14 Mei 2011

Ladies expedition?

Dulu,almost 2 years ago, saya ngobrol dengan beberapa teman2 angkatan di kmpa,mengidekan tentang sebuah ekpedisi yang pesertanya para wanita. Ide ini muncul dalam kepala saya karena jumlah wanita setiap tahun yang makin banyak dikeluarga ini. Dan saya melihat mereka,para wanita ini ,adik2,kakak2 saya tersayang,sebagai orang-orang dengan kapasitas lebih. Fisik okeh, mental kuat, leadership juga bagus.Dan ,cerdas.

Kenapa kita tidak menyusun sebuah perjalanan sajah?

Perjalanan para wanita bukan sebuah ide baru memang, tapi masih jarang dilakukan, jadi menurut saya masih worth it buat dilakuin.. Dan saya melihat keluarga saya ini sebagai potensi yang besar.

Kedengaran sedikit gender?memang,hehe.tapi saya bukan feminis kok, sumpah.
Ada tujuan terselip lain yang mungkin tidak bisa diberikan oleh ekspedisi biasa,memberi inspirasi bagi para wanita Indonesia bahwa mereka bisa melakukan lebih dari sekarang asal mereka percaya.*I'm one who believes  indonesian woman aren't maksimized playing their role.`

Saya benar-benar pengen melakukannya, Pengen melakukan sesuatu yang extraordinary sebelum saya lulus.

Saya membayangkan sebuah perjalanan yang tidak terlalu sulit secara fisik tapi bermanfaat.semacam perjalanan ilmiah mungkin.tapi sayangnya hingga saat ini idenya masih mentah tak tersentuh.hehe.

Dan saya mulai merasa mustahil melakukan perjalanan ini,tertimbun dalam rutinitas, tanggung jawab, dan sekarang sudah berada ditingkat empat kuliah saya ,mulai mikirin tugas akhir dan didesak untuk segera lulus oleh keluarga,mikirin jodoh juga,*kiddinggg.hehe

Dan kemudian beberapa saat yang lalu seorang senior, mbak may, men-tag saya dalam sebuah notenya. Isinya berikut :
"Dear Sista,Don't know to start from where, wanna tell you about something in my head :)
The nature was calling and I wanna back  to the mountain..I was thinking about something that maybe difficult but I know for sure that this is possible.What do you think if we are  making a group and start climbing all the summit in each island in our beloved country Indonesia. And after that let's think for the next journey to Himalaya..maybe ?
I know your first reaction will be : no I can't,  I have a baby or how come ? I only have 15 days off a year.Yup, we are in the same condition Sista :) I am a working mom, 7 to 5, no maid and no baby sitter in home, and I only have 15 days off a year which I always spend a half during Lebaran.
I dont't know how to achieve this dream, but let me know if you are interested in and afther that lets's discuss the plan together. I know it is possible, we have a dream and we have unlimited time to reach that.
 Don't forget to read the T&C below :
The calling is for woman ONLY and ONLY for woman
 Kindly need your response, many thanks and big hug :)
KERINCI-SEMERU-AGUNG-RINJANI-TAMBORA-LATIMOJONG-BINAIYA-GAMALAMA-CARTENZ PYRAMID"

wow.Ajakan ini mengingatkan saya lagi akan keinginan saya. Bikin semangat lagi karena ternyata para tetua angkatan sebelumnya pun punya keinginan yang sama, tapi mungkin belum memiliki media untuk mengkomunikasikannya.Saya yakin perjalanan ini akan didukung oleh banyak senior.

Ide lain muncul, bagaimana kalau kita melaksanakan perjalanan yang disusun oleh wanita kmpa dari berbagai angkatan?Akan jadi perjalanan yang hebat.
haha.banyak sekali ide-ide berkelebatan, menunggu direalisasikan, bersaing dengan tanggung jawab dan rutinitas.

Belum ada gambaran sama sekali dikepala saya, apa, bagaimana, kapan, dimana.Hanya, INGIN.

Kemudian mbak may mengajak perjalanan pendahuluan,yang gampang2 dulu, mungkin bisa sebagai perintis perjalanan selanjutnya.Karenanya saya mengirim invitasi ke senior-senior yang saya kenal, melakukan sebuah perjalanan yang gampang di bulan juni nanti, saat musim libur.Mengumpulkannya melalui media sosial network yang paling gampang, fesbuk.hehe.

Dan ternyata lumayan banyak yang respon balik, bahkan dari angkatan satu, uwoow.senang sekali.Dan disepakati, akan dilakukan perjalanan pendakian gunung gede bulan juni akhir nanti, yang dilanjutkan dengan family gathering. Perjalanan yang biasa tentu saja, tapi saya benar-benar berharap perjalanan ini akan menjadi gerbang untuk perjalanan-perjalanan luar biasa selanjutnya.

Senin, 02 Mei 2011

another intermezzo

aku belajar

bagaimana perasaanmu terhadap seseorang bisa teramat menyakitimu

bukan saat kamu tidak bisa memilikinya
bukan saat dia tidak memberikan apa yang kamu inginkan
bukan saat dia tidak menepati janjimu padanya

tapi saat dia jatuh
dan kau tak bisa membantunya berdiri
saat dia membutuhkanmu
tapi kau tidak bisa hadir disisinya
saat dia sakit
dan kau tak bisa menguatkannya
saat kau tak bisa memberikan tanganmu untuk dia genggam

itu menyakitkan


Jumat, 15 April 2011

bridge

ini adalah permainan kartu tanpa joker
maka gunakan kartumu dengan bijaksana

ini adalah permainan kartu tanpa bahasa
maka berkomunikasilah dengan pasanganmu dengan angka

dan ini adalah permainan kartu tanpa keberuntungan
maka yang perlu kamu lakukan
:berhitunglah

Sabtu, 04 Oktober 2008

someone

Nafas angin, sang pengantar pesan
dia, tak mempunyai bentuk

Tapi aromanya memenuhi batang tubuh dan otakku
dan kekuatannya melindungi hidup

Kacau, berantakan, aku, dia

Sebenarnya tak berbeda
seharusnya tidak
tapi batasan2 terkacaukan
aturan2 disinggung
entah,
dia kurir kepada begitu banyak orang
membelai begitu banyak hati
tapi tetap saja aku tak menghindar
bahkan walau dia tak selalu hadir
tak pernah selalu hadir

kamu